INDONEWS.ID

  • Sabtu, 28/08/2021 11:52 WIB
  • Wamentan RI : Pemerintah Kabupaten Harus Berani Bikin Perusda Untuk Hilirisasi Produk Pertanian

  • Oleh :
    • luska
Wamentan RI : Pemerintah Kabupaten Harus Berani Bikin Perusda Untuk Hilirisasi Produk Pertanian

Trenggalek, INDONEWS.ID - Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Hasnul Qalbi menekankan agar pemerintah daerah di tingkat kabupaten, berani membentuk perusahan daerah (perusda) di bidang pertanian, agar hasil panen pertanian dapat diolah hingga produk hilir.

Penegasan ini disampaikan Harvick saat melakukan Panen Raya Porang Nasional 2021 bertema “Menuju Kebangkitan Ekonomi Nasional dan Swasembada Pangan Indonesia” di desa Jombok, Kec. Pule, Kab. Trenggalek, Jawa Timur.

Menurut Wamentan, dalam pembentukan Perusda itu, pihak Pemkab boleh bekerjasama dengan pihak swasta setempat dalam format kemitraan usaha . “Selain dapat mengolah produk pertanian hingga hilir, juga perusda ini akan mampu menyerap tenaga kerja lokal di masa sulit ini,” tandas Harvick.

Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin menyambut baik gagasan Wamentan RI tersebut dan berniat akan segera merealisasikannya, agar produk Porang yang menjadi “Emas Hijau” di kabupatennya dapat diproses hingga hilir.

“Supaya petani bisa mendapat nilai tambah dari panen Porang di wilayah kami, yang saat ini bisa mencapai 250 Ribu Ton dari 4.000 hektar lahan yang sudah dipanen,” jelas bupati termuda di Indonesia ini.

Dengan rencana pembentukan Perusda di kabupatennya, M. Nur Arifin juga berharap para petani Porang di Trenggalek tidak hanya diposisikan sebagai suplier oleh pengusaha swasta yang belakangan mulai gandrung melirik potensi bisnis umbi Porang.

“Kami berharap petani tidak hanya dijadikan sebagai suplier, yang hasil panennya bisa ditawar serendah-rendahnya oleh investor atau pembeli,” tandas Bupati Trenggalek.

Karena jika petani merasa dirugikan, mereka bisa berpindah ke pembeli atau investor lain yang dianggap bisa menguntungkan. “Sehingga saya mengarahkan agar petani Porang disini, membangun kerjasama bisnis dengan pola kemitraan yang saling menguntungkan,” tambah M. Nur Arifin.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa petani Porang di Trenggalek sejak booming tanaman umbi-umbian ini di Jawa Timur, sudah banyak yang berani mengajukan pinjaman atau hutang ke pihak Bank, untuk membeli bibit. Lantaran resiko bisnis dari pertanian Porang ini masih menguntungkan dan beresiko rendah.

M. Nur Arifin juga berharap, pihak Perhutani di Kabupaten Trenggalek, mau meminjamkan lahan milik Perhutani seluas 100 Ribu Hektar untuk dimanfaatkan petani di daerahnya, sebagai perluasan lahan pertanian Porang agar kapasitas produksi Porang di Trenggalek semakin berkembang dan semakin berorientasi pada ekspor, seperti yang diharapkan Kepala Negara.

Wamentan RI, Harvick Hasnul Qolbi menambahkan bahwa hasil panen Porang di Trenggalek yang semakin bertambah dan membaik, proses hilirisasinya sudah dapat di lakukan di Pabrik Porang yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada pertengahan Agustus 2021 lalu. (Lka)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas