Jakarta, INDONEWS.ID -- Melalui akun Twitternya, Said Didu menjawab aksi serentak para buzzer yang menjawab kritikan tentang utang yang besar yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Dalam aksi serentak para buzzer itu, mereka menyatakan bahwa semua presiden pernah berutang. Karena itu, berutang merupakan hal yang biasa-biasa saja.
Melalui Twitternya, @msaid_didu, menuliskan bahwa memang semua presiden membuat utang. Namun, katanya, enam presiden sebelumnya, hanya membuat utang yang mencapai akumulasi sebesar Rp 2.700 triliun. Beda dengan Presiden Jokowi yang menambah utang seorang diri mencapai Rp7.000 triliun.
“Jawaban seragam buzzerp ttg tambahan utang :1) semua presiden buat utang, yes : 6 Presiden sebelumnya akumulasi utang Rp 2.700 t, yg skrg sendirian menjadi sktr Rp 7.000 T,” tuit Said Didu.
Selanjutnya, terkait utang untuk kesehteraan rakyat, Said Didu kembali bertanya bahwa apakah dengan bunga utang 6-7 persen itu akan membuat rakyat sejahtera? “Utang utk kesejahteraan rakyat – bunga 6-7% yg rakyat hrs bayar akan sejahtera. Silakan ngamuk lagi,” tulis Said Didu pada akun Twitternya.
Menanggapi cuitaan Said Didu, ekonom senior Rizal Ramli menyebut utang pada era Jokowi merupakan “prestasi” yang akan membebani generasi mendatang.
“Ini prestasi Jokowi yang akan mewariskan beban utang yang luar biasa untuk generasi yang akan datang,” ujar aktivis pergerakan ini, dalam akun Twitternya, @RamliRizal.
Karena itu, mantan Menko Perekonomian itu mengaku heran dengan upaya segelintir orang berusaha memperpanjang jabatan Presiden Jokowi.
“Kok ndak tahu diri amat mau memperpanjang masa jabatan, enam tahun saja sudah ambyar!,” ujarnya. ***