INDONEWS.ID

  • Senin, 20/09/2021 12:30 WIB
  • Melihat Peran Filantropi Islam Bantu Anak Yatim/Piatu Terdampak Pandemi Covid-19

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Melihat Peran Filantropi Islam Bantu Anak Yatim/Piatu Terdampak Pandemi Covid-19
Ilustrasi (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama Kementerian/Lembaga melaksanakan Diskusi Publik "Kolaborasi Pemerintah dan Lembaga Filantropi Islam dalam Membantu Anak Yatim/Piatu Akibat Dampak Covid-19" pada Kamis (16/9) secara daring.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam meningkatkan manfaat bantuan secara berkelanjutan kepada anak yatim/piatu/yatim piatu akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca juga : SiCepat Gandeng Amazon & AWS Indonesia Kirimkan Paket Sembako Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Dalam acara ini turut hadir Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Prof. Kamaruddin Amin, Direktur Eksekutif KNEKS, Ventje Rahardjo, serta para perwakilan dari Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Forum Zakat (FOZ).

Ventje Rahardjo dalam sambutannya menjelaskan bahwa dalam kondisi sulit akibat pandemi Covid-19, instrumen zakat beserta infak dan dana sosial Islam lainnya memiliki potensi yang besar untuk dioptimalkan guna membantu anak yatim dan piatu sebagai dampak pandemi Covid-19.

Baca juga : Skema Pemberian Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19

Salah satu yang telah bergerak dalam mendukung anak-anak terdampak Covid-19 adalah sektor filantropi Islam, melalui kolaborasi sejumlah Organisasi Pengelola Zakat.

"Badan Amil Zakat Nasional misalnya telah meluncurkan program “Kita Jaga Yatim” yang memberikan santunan terhadap anak-anak yatim," ujarnya.

Sementara, inisiatif lain juga hadir dalam platform Asa Anak Indonesia dari Forum Zakat. Asa Anak Indonesia merupakan platform kolaborasi 86 Lembaga Amil Zakat seluruh Indonesia yang memudahkan anak yatim dan atau piatu terdampak Covid-19, mengakses dan memperoleh bantuan dari Lembaga Amil Zakat anggota Forum Zakat.

Platform ini juga telah mendapat apresiasi dan menjadi mitra bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kementerian Agama. "Bentuk kolaborasi seperti ini menjadi contoh yang baik dan harus kita kuatkan bersama," kata Ventje.

Adapun Prof. Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa anak yatim dan piatu adalah salah satu stakeholder paling penting pada ekosistem filantropi Islam, bahkan yang paling berhak mendapatkan zakat, sedekah, infak dan wakaf.

Harapannya, dengan adanya kolaborasi yang baik dari semua stakeholder, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat umum dapat membantu anak-anak terdampak Covid-19 meraih masa depan yang lebih baik.

“Oleh karena itu, kami berharap agar lembaga filantropi Islam dapat berfungsi secara instrumental untuk mengatasi persoalan-persoalan sosial, di antaranya adalah anak yatim kita di Indonesia,” ujar Kamaruddin.

Sebagai informasi, Diskusi Publik ini dipimpin oleh Direktur Keuangan Sosial Syariah KNEKS, Ahmad Juwaini dengan narasumber antara lain Dirjen Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial, Kanya Eka Santi;

Deputi Perlindungan Khusus Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar; Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Tedi Bharata; Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Prof. Noor Achmad; dan Ketua Forum Zakat, Bambang Suherman.*

Artikel Terkait
SiCepat Gandeng Amazon & AWS Indonesia Kirimkan Paket Sembako Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19
Skema Pemberian Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19
Artikel Terkini
Kompolnas Pudji Hartanto: Atase Kepolisian Masih Bekerja dengan Model Manajemen "Tukang Bakso"
Tiga Penyuluh Agama Islam Tanahdatar Mewakili Provinsi Sumatera Barat ke Tingkat Nasional
Bertemu Menpan-RB, Pj Gubernur Sumut Komitmen Perbaiki Tata Kelola Pemerintahan
Perluas Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah & Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Laksanakan High Level Meeting (HLM) TP2DD se-Jawa Timur
Wakil Kanselir Jerman: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas