INDONEWS.ID

  • Minggu, 26/09/2021 15:30 WIB
  • Susi Susanti, Love All Memikat Hati Penonton di Market Screening Beijing International Film Festival

  • Oleh :
    • luska
Susi Susanti, Love All Memikat Hati Penonton di Market Screening Beijing International Film Festival

Beijing,  – Film hasil karya anak bangsa “Susi Susanti, Love All” telah ditayangkan pada market screening Beijing International Film Festival pada Kamis, 23 September 2021 lalu di bioskop Chao Art Center, Beijing, RRT. Tak hanya itu, film “A Man Called Ahok” juga diputar sehari sesudahnya dan disaksikan oleh sejumlah kalangan pemerhati dan distributo film di RRT.

Turut pula hadir Dubes Djauhari Oratmangun, serta jajaran pejabat Kedutaan Besar RI di Beijing, para penggiat sinema, sutradara serta insan media di Beijing yang tertarik memasarkan film ini di platform online. Semuanya terpukau dengan kualitas film dan alur cerita dari film ini.

Baca juga : Kisah Perjuangan Kartini, Princess of Java Warnai One Night with Wonderful Indonesia Event di KBRI Beijing

Film yang diambil dari kisah nyata seorang atlet ini mengisahkan tentang perjalanan hidup atlet bulu tangkis legendaris Indonesia, Susi Susanti, dalam meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona. Tak hanya itu, semangat inklusivitas, pengorbanan dan bela negara juga tercermin kuat di film yang berdurasi kurang lebih 2 jam tersebut.

Sejak pertama kali digelar pada 2011, BJIFF telah menjadi tempat berkumpulnya sutradara, produser, pemilik bioskop dan platform film onlline, perusahaan pembuat film, investor usaha perfilman serta aktor dan aktris dari seluruh dunia karena BJIFF merupakan ajang perfilman paling bergengsi di RRT.

Pada BJIFF tahun ini, Indonesia menayangkan dua film karya terbaiknya yaitu “Susi Susanti: Love All” dan “A Man Called Ahok” yang merupakan pilihan dari para juri BJIFF yang teridiri dari sutradara dan artis terkenal China, diantaranya Gong Li.

Keikutsertaan film Indonesia pada BJIFF 2021 ini merupakan kolaborasi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, ASEAN-China Center dan Nanyang Bridge Media. Nanyang Bridge Media merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia di RRT yang sangat aktif mempromosikan budaya, destinasi-destinasi syuting film dan artis-artis film Indonesia yang digemari di RRT. Adapun film-film Indonesia yang mengikuti festival-festival film di RRT adalah hasil kerja sama perusahaan ini dengan para pelaku bisnis perfilman Indonesia yang ingin menembus pasar film RRT.

Dalam kesempatan wawancara, Dubes Djauhari mengatakan bahwa lewat film, kita mampu memahami karakter dan nilai-nilai yang ada dalam suatu bangsa. "Oleh karena itu, penayangan film ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara kedua negara, agar merefleksikan hubungan kemitraan strategis komprehensif yang selama ini telah terbina.”

Dirinya juga berharap penayangan ini menjadi salah satu langkah agar selanjutnya lebih banyak lagi film-film karya anak bangsa Indonesia dapat dinikmati para penggemar film di RRT. Hal ini mengingat RRT mengenakan kuota tahunan untuk penayangan film asing di layar lebar yang saat ini didominasi film-film barat. Harapannya bukan hanya film "Susi Susanti: Love All" dan "A Man Called Ahok" saja yang diputar di RRT, namun film Indonesia lainnya di masa mendatang agar dapat dikenal luas oleh pencinta layar lebar di RRT.


 

 

Artikel Terkait
Kisah Perjuangan Kartini, Princess of Java Warnai One Night with Wonderful Indonesia Event di KBRI Beijing
Artikel Terkini
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas