INDONEWS.ID

  • Selasa, 28/09/2021 16:42 WIB
  • Dugaan PKI di TNI AD, Fahri Hamzah: Menghilangkan Ingatan Sejarah adalah Pengkhianatan!

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Dugaan PKI di TNI AD, Fahri Hamzah: Menghilangkan Ingatan Sejarah adalah Pengkhianatan!
Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad TNI (foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah ikut mengomentari soal dugaan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang menyebut aliran PKI telah menyusup di tubuh TNI.

Hal ini dibuktikan dari adanya penghilangan patung Soeharto dan tokoh lainnya di Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad TNI.

Baca juga : Kata Fahri Hamzah, Oposisi yang Kuat Akan Membantu Kinerja Pemerintah

Gatot curiga penghilangan diorama atau patung Soeharto itu indikasi paham komunisme alias PKI sudah menyusup ke tubuh TNI.

Setuju dengan pernyataan Gatot, Fahri Hamzah mengatakan bahwa penghilangan diorama itu tak serta merta seseorang dapat mengubah sejarah atas keinginan pribadi.

Baca juga : Prabowo-Gibran Unggul di Pilpres 2024, Fahri Hamzah Berharap Seluruh Elemen Bangsa Bisa Tenang dan Berdamai

"Boleh saja seseorang gak suka Orde Baru atau Pak Harto sebagaimana yang gak suka Orde Lama dan Bung Karno," cuitnya di akun Twitter, Selasa, 28 September 2021.

"Tapi semua orang harus dilarang mengubah sejarah atas inisiatif pribadi dan kelompok yang subjektif," sambungnya.

Baca juga : Rotasi dan Mutasi di TNI, TNI Laksda Julius Widjojono Jadi Staf Khusus KSAL dan Mayjen Widi Prasetijono Jadi Dankodiklat TNI AD

Dia menegaskan bahwa menghilangkan ingatan kepada sejarah adalah pengkhianatan.

"Menghilangkan ingatan kepada sejarah adalah pengkhianatan," ujarnya.

Sebelumnya, merespons tudingan Gatot, pihak Kostrad telah memberikan penjelasan.

Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman mengungkapkan penghilangan patung tokoh-tokoh seperti Soeharto itu permintaan Pangkostrad terdahulu Letjen TNI (Purn.) Azym Yusri Nasution sekaligus penggagas patung.

"Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) A.Y. Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," ujar Dudung.*

Artikel Terkait
Kata Fahri Hamzah, Oposisi yang Kuat Akan Membantu Kinerja Pemerintah
Prabowo-Gibran Unggul di Pilpres 2024, Fahri Hamzah Berharap Seluruh Elemen Bangsa Bisa Tenang dan Berdamai
Rotasi dan Mutasi di TNI, TNI Laksda Julius Widjojono Jadi Staf Khusus KSAL dan Mayjen Widi Prasetijono Jadi Dankodiklat TNI AD
Artikel Terkini
Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi
Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Top! Pemerintah Pastikan Program KUR Semakin Inklusif, Jangkau Penyandang Disabilitas dan Pelaku UMKM Perempuan
Nilai Ekspor Sumsel Maret 2024 Naik 12,94 Persen
Pj Gubernur Agus Fatoni Terus Lakukan Upaya Kembalikan Status Sandara SMB II Palembang Menjadi Bandara Internasional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas