INDONEWS.ID

  • Minggu, 03/10/2021 07:55 WIB
  • Kerap Terlalu Emosional, Gubernur Gorontalo Minta Jokowi Evaluasi Mensos Risma

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kerap Terlalu Emosional, Gubernur Gorontalo Minta Jokowi Evaluasi Mensos Risma
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengaku tersinggung dan gerah terkait kemarahan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini ketika rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo terkait distribusi bantuan sosial (bansos) pada Kamis (30/9) lalu.

Rusli menilai sikap marah-marah yang dilakukan Risma sembari menunjuk warganya menggunakan pena tidak patut dilakukan. Selain itu, aksi Risma tersebut dinilai memberikan contoh buruk soal bagaimana seorang pejabat sekelas menteri bersikap.

Baca juga : Kepala Zona Kamla Tengah Temui Gubernur Gorontalo, Bahas Kerjasama Keamanan Maritim

"Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik," jelasnya dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Gorontalo, Sabtu (2/10).

Rusli juga mengingatkan agar Risma untuk lebih menjaga sikapnya di depan rakyat, terlebih saat kunjungan ke kampung orang.

"Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalaupun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi," sambungnya.

Rusli mengaku baru mendapat informasi terkait aksi Risma yang marah-marah itu setelah peristiwa tersebut beredar di media sosial. Ketika hal tersebut terjadi, dia mengaku tengah mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertandang ke Kabupaten Boalemo.

"Bolehlah emosi, tapi jangan kelakuan seperti itu dong. Itu pegawai saya, meskipun dia pegawai rendahan, tapi manusia juga. Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal Menteri Nani Soedarsono, para dirjen, tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima," tegasnya.

Lebih lanjut, Rusli juga meminta agar Presiden Jokowi mengevaluasi sikap Risma yang dalam banyak kesempatan selalu emosional. Terlebih aksinya tersebut kadang viral dan telah membuat heboh warga Gorontalo.

"Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di Youtube, di mana-mana karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu," katanya.

Sebelumnya, sebuah video singkat memperlihatkan aksi marah Risma. Tampak ia mengacungkan pada pada seorang pendamping bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Gorontalo. diduga, Risma tak terima pihaknya disebut mencoret data penerima bansos sehingga bantuan tak tepat sasaran.

"Jadi bukan kita coret ya! Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu!" ujar Risma dalam video yang diunggah akun Twitter @numadayana, pada Kamis (30/9).

Dalam video tersebut Risma juga menyampaikan bahwa pihaknya tak pernah mencoret data penerima bansos dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pihaknya justru memperbarui dan menambah data tersebut secara berkala.

"Data-data itu yang sering kamu fitnah! Itu saya yang kena. DTKS dicoret, saya tidak pernah nyoret, semua daerah kita tambah, ngapain aku nyoret?" ucap Risma.*

Artikel Terkait
Kepala Zona Kamla Tengah Temui Gubernur Gorontalo, Bahas Kerjasama Keamanan Maritim
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas