INDONEWS.ID

  • Senin, 18/10/2021 08:32 WIB
  • Kementrian BUMN Siapkan Pelita Air Gantikan Garuda Indonesia, Ada Apa?

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kementrian BUMN Siapkan Pelita Air Gantikan Garuda Indonesia, Ada Apa?
Pelita Air (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mempersiapkan Pelita Air untuk menggantikan Garuda Indonesia (GIAA) yang merugi USD 2,44 miliar.

Sebelumnya diketahui, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Kementerian BUMN membuka opsi memailitkan Garuda Indonesia (GIAA) yang merugi USD 2,44 miliar. Tindakan tersebut dilakukan bila proses restrukturisasi utang dengan kreditur menemui jalan buntu.

Baca juga : Diduga Terima Rp100 Miliar, Inisial Eks Anggota DPR Jadi Tersangka Kasus Suap PT Garuda Indonesia

Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan negosiasi restrukturisasi utang GIAA dilakukan dengan seluruh lender, lessor pesawat, hingga pemegang sukuk global. Negosiasi moratorium utang dan restrukturisasi kredit dilakukan tiga konsultan yang ditunjuk Kementerian Negara BUMN.

“Kalau mentok ya kita tutup, tidak mungkin kita berikan penyertaan modal negara karena nilai utangnya terlalu besar,” kata Tiko, sapaan akrabnya.

Baca juga : Ini Penjelasan Soal Kejagung Penerapan Pasal TPPU di Kasus Garuda Indonesia

Sebelas kreditur dalam negeri telah mencapai kesepakatan restrukturisasi utang pada September lalu. Meski demikian, negosiasi dengan kreditur dan lessor masih alot dan membutuhkan waktu yang panjang. Salah satu alasannya, pesawat yang digunakan Garuda dimiliki puluhan lessor. ’’Peluang 50:50,’’ ungkap Tiko, dalam diskusi dengan sejumlah pemimpin redaksi.

Tiko menilai opsi penutupan Garuda tetap terbuka meski berstatus sebagai maskapai flag carrier. Alasannya, saat ini sudah lazim sebuah negara tidak memiliki maskapai yang melayani penerbangan internasional.

Baca juga : Hak Penyandang Disabilitas Direbut dalam Pesawat Garuda, Komnas Disabilitas Nyatakan Sikap

Untuk melayani penerbangan internasional, maskapai asing akan digandeng sebagai partner maskapai domestik.

Tiko menyebut satu maskapai telah tertarik untuk menjadi partner maskapai internasional dengan kompensasi penerbangan umrah dan haji. Untuk mengantisipasi jika opsi penutupan Garuda dilakukan, Kementerian BUMN telah menyiapkan transformasi maskapai Pelita Air dari air charter sebagai maskapai full service domestik.

’’Pelita disiapkan menggantikan Garuda karena seluruh sahamnya dimiliki Pertamina,’’ terangnya.

Jika restrukturisasi utang Garuda ternyata berhasil, Pelita Air tetap bakal dioperasikan sebagai maskapai full service domestik.

Tiko mengungkapkan, masalah utama Garuda adalah biaya leasing yang melebihi kewajaran dan jenis pesawat yang digunakan terlalu banyak.*

Artikel Terkait
Diduga Terima Rp100 Miliar, Inisial Eks Anggota DPR Jadi Tersangka Kasus Suap PT Garuda Indonesia
Ini Penjelasan Soal Kejagung Penerapan Pasal TPPU di Kasus Garuda Indonesia
Hak Penyandang Disabilitas Direbut dalam Pesawat Garuda, Komnas Disabilitas Nyatakan Sikap
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas