Bululawang, INDONEWS.ID - Ibu Mirsodatul Janah, akrab dipanggil Ibu Mir, adalah salah satu nasabah PNM yang memiliki usaha sembako dan serbuk dupa. Ibu Mir bergabung dengan PNM Mekaar sejak 2019.
Bisnis ini dimulai sejak sekitar 11 tahun yang lalu sepulang dari sekolah, anak perempuan Ibu Mir meminta Ibu Mir untuk berjualan permen dan aneka es di depan rumah. Dengan sebuah meja dan modal seratus ribu rupiah, Ibu Mir memulai usahanya.
Setelah usahanya berjalan, Ibu Mir meningkatkan usahanya dengan menambah dua buah tabung gas dan dua buah galon air mineral. Setiap hari Ibu Mir tidak lupa untuk menyisihkan lima ribu rupiah untuk arisan, yang pada akhirnya setelah terkumpul ia belikan etalase untuk warung kecilnya.
Kemudian, Ibu Mir ingin memenuhi etalasenya dengan beraneka dagangan dengan meminjam modal melalui PNM Mekaar. Dengan kegigihannya, usaha Bu Mir semakin berkembang dan lengkap. Bu Mir bisa membangun toko di depan rumahnya.
Sekarang ini, tabung gas yang dulu hanya dua tabung, sekarang sudah ada 30 tabung. Etalasenya pun berkali lipat, sekarang sudah ada 5 etalase. Keberhasilan usaha Ibu Mir tidak lupa selalu didukung suaminya, yang seorang pengrajin dupa.
Sekitar 10 tahun yang lalu, suami Ibu Mir sayangnya sering kali gagal dalam berusaha. Dimulai dari usaha sandal kemudian terbakar, lalu usaha jual bawang kemudian ditipu orang lain.
Secara tidak sengaja ada permintaan serbuk dupa, akhirnya suami Ibu Mir mulai tertarik usaha serbuk dupa yang terbuat kayu gaharu, batok kelapa dan kayu jati. Setelah mesin penghancur kayu suami Ibu Mir beroperasi, permintaan serbuk dupa akhirnya meningkat, terutama dari Bali dan Lumajang.
Sekarang, pegawai Ibu Mir dan suaminya sudah ada 13 pekerja yang sebagian besar diambil dari masyarakat sekitar. Setiap 3 hari sekali sebanyak 3 ton serbuk dupa arang yang terbuat dari batok kelapa dan seminggu sekali 2 ton serbuk dupa gaharu dikirim ke Bali, Lumajang dan Malang.*