INDONEWS.ID

  • Rabu, 03/11/2021 18:15 WIB
  • Kisah Inspiratif Nasabah PNM: Dupa Herbal yang Ramah Lingkungan

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kisah Inspiratif Nasabah PNM: Dupa Herbal yang Ramah Lingkungan
Ibu Mirsodatul Janah, nasabah PNM di sela-sela kegiatan usahanya (Foto: Dok. PNM)

Bululawang, INDONEWS.ID - Ibu Mirsodatul Janah, akrab dipanggil Ibu Mir, adalah salah satu nasabah PNM yang memiliki usaha sembako dan serbuk dupa. Ibu Mir bergabung dengan PNM Mekaar sejak 2019.

Bisnis ini dimulai sejak sekitar 11 tahun yang lalu sepulang dari sekolah, anak perempuan Ibu Mir meminta Ibu Mir untuk berjualan permen dan aneka es di depan rumah. Dengan sebuah meja dan modal seratus ribu rupiah, Ibu Mir memulai usahanya.

Baca juga : Kisah Inspiratif Nasabah PNM: Geliat Pengrajin Ronce Melati di Imogiri

Setelah usahanya berjalan, Ibu Mir meningkatkan usahanya dengan menambah dua buah tabung gas dan dua buah galon air mineral. Setiap hari Ibu Mir tidak lupa untuk menyisihkan lima ribu rupiah untuk arisan, yang pada akhirnya setelah terkumpul ia belikan etalase untuk warung kecilnya.

Kemudian, Ibu Mir ingin memenuhi etalasenya dengan beraneka dagangan dengan meminjam modal melalui PNM Mekaar. Dengan kegigihannya, usaha Bu Mir semakin berkembang dan lengkap. Bu Mir bisa membangun toko di depan rumahnya.

Baca juga : Kisah Inspiratif Nasabah PNM, Usaha Kain Tenun Bantu Ibu Pedalaman Sekolahkan Cucu

Sekarang ini, tabung gas yang dulu hanya dua tabung, sekarang sudah ada 30 tabung. Etalasenya pun berkali lipat, sekarang sudah ada 5 etalase. Keberhasilan usaha Ibu Mir tidak lupa selalu didukung suaminya, yang seorang pengrajin dupa.

Sekitar 10 tahun yang lalu, suami Ibu Mir sayangnya sering kali gagal dalam berusaha. Dimulai dari usaha sandal kemudian terbakar, lalu usaha jual bawang kemudian ditipu orang lain.

Baca juga : Kisah Inspiratif Nasabah PNM: Gurih Kerupuk, Untung Bertumpuk

Secara tidak sengaja ada permintaan serbuk dupa, akhirnya suami Ibu Mir mulai tertarik usaha serbuk dupa yang terbuat kayu gaharu, batok kelapa dan kayu jati. Setelah mesin penghancur kayu suami Ibu Mir beroperasi, permintaan serbuk dupa akhirnya meningkat, terutama dari Bali dan Lumajang.

Sekarang, pegawai Ibu Mir dan suaminya sudah ada 13 pekerja yang sebagian besar diambil dari masyarakat sekitar. Setiap 3 hari sekali sebanyak 3 ton serbuk dupa arang yang terbuat dari batok kelapa dan seminggu sekali 2 ton serbuk dupa gaharu dikirim ke Bali, Lumajang dan Malang.*

 

Artikel Terkait
Kisah Inspiratif Nasabah PNM: Geliat Pengrajin Ronce Melati di Imogiri
Kisah Inspiratif Nasabah PNM, Usaha Kain Tenun Bantu Ibu Pedalaman Sekolahkan Cucu
Kisah Inspiratif Nasabah PNM: Gurih Kerupuk, Untung Bertumpuk
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas