Bisnis

Kisah Inspiratif Nasabah PNM: Geliat Pengrajin Ronce Melati di Imogiri

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 17/11/2021 10:04 WIB

Ibu Yani, Nasabah PNM Mekaar, Pengrajin Ronce Melati (Foto: PNM)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tangan Ibu Yani, salah satu nasabah PNM Mekaar tampak sibuk. Matanya fokus pada helaian benang yang disambungkannya pada lubang jarum untuk menjahit.

Ia tidak sedang menjahit celana ataupun baju, namun menjahit ujung-ujung bunga melati yang ada di depannya.

Ronce melati merupakan kerajinan turun temurun keluarganya di Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Kerajinan untuk aksesori pengantin ini terus berkembang di keluarga Ibu Yani.

Ragamnya bermacam-macam. Biasanya untuk hiasan rambut seperti sanggul atau untuk hiasan dada, seperti tiban dada atau hiasan yang lainnya.

Kerajinan pembuatan ronce sudah ditekuninya sejak masih muda. Mulanya, ia ikut-ikutan bibinya. Namun, lambat laun ia memulai usaha ronce sendiri.

Harganya bervariasi, dari yang hanya Rp150 ribu per set hingga Rp250 ribu per set.

“Saya belajar membuat ronce sejak umur 21 tahun. Ketika itu, belajar pada ibuku yang perajin ronce. Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk membuat ronce, saya akui tidak mudah," tuturnya.

"Setelah bisa, saya akhirnya membuka usaha sendiri dan menerima order sendiri dengan menggunakan modal sebesar 3 juta dari PNM Mekaar,” tambahnya.

Sejak pandemi COVID-19, pesanan ronce Ibu Yani menurun drastis karena budaya resepsi pernikahan tidak lagi menjadi opsi.

Namun semangat Ibu Yani tidak padam, ia mencoba menjual ronce buatannya melalui marketplace untuk mendapatkan pasar yang lebih luas.

Sekarang ini, pesanan ronce melati buatannya tidak hanya datang dari Imogiri, namun dari beberapa daerah sampai Sulawesi, Kalimantan, dan Riau.

"Terima kasih PNM Mekaar, sudah menjadi bagian dari mimpi saya yang telah terwujud, untuk memiliki usaha sendiri yang sekaligus dapat membuat saya menafkahi keluarga saya.” ucap Ibu Yani.*

Artikel Terkait