INDONEWS.ID

  • Selasa, 30/11/2021 11:01 WIB
  • Bentrok TNI Polri di Mimika, Senator Filep Minta Evaluasi Internal

  • Oleh :
    • Mancik
Bentrok TNI Polri di Mimika, Senator Filep Minta Evaluasi Internal
Senator Papua Barat, Filep Wamafma.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pasca insiden bentrokan antara personel TNI yang tergabung dalam Satgas Nanggala Kopassus dan Satgas Amole Brimob Polri di Mimika pada Sabtu (27/11/2021) yang lalu, Senator Papua Barat, Filep Wamafma angkat bicara.

Menurut Filep, kedua institusi tersebut harus melakukan evaluasi internal terkait siklus bentrok TNI-Polri yang kerap terjadi.

Baca juga : Asistensi Inovasi Kabupaten Mimika, Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo Pacu Perangkat Daerah Tingkatkan Kompetensi Soft Skill

"Sudah menjadi rahasia umum bahwa TNI dan Polri seringkali bentrok dalam tugas. Perulangan kejadian ini semestinya ditelaah lebih jauh latar belakangnya. Bukan karena masalahnya sepele, tetapi karena berulang. Lihat saja data berapa banyak konflik TNI-Polri dalam setahun," kata senator Papua Barat ini kepada media di Jakarta, Selasa,(30/11/2021)

Menurutnya, konflik berulang yang terjadi antara TNI-Polri tidak dapat dianggap remeh. Ia menyebut bahwa akar masalah yang terjadi karena adanya konflik tertutup antara TNI-Polri, adanya prasangka, persepsi dan identitas sosial yang berbeda.

Baca juga : PMKRI Akan Promosikan Produk Khas Kabupaten Mimika di Hadapan Wakil Presiden Ma`ruf Amin

Politisi sekaligus akademisi Papua Barat ini yakin, salah satu penyebabnya ialah kecemburuan, problem hierarki, dan dikotomi pekerjaan yang tumpeng tindih di antara kedua institusi itu, sehingga memudahkan konflik terjadi.

"Kedua institusi ini tugasnya menjaga marwah negara. Jangan sampai isu-isu yang beredar terkait bentrokan, dipertontonkan lagi, misalnya ada pimpinan yang kurang peduli, kecemburuan terkait kesejahteraan antarinstitusi, atau lainnya," tambah Filep.

Baca juga : Tokoh Masyarakat, DPRD dan Pemkab Mimika Sampaikan Dukungan Pemekaran Papua

"Supaya tidak berlarut-larut dan cenderung menciptakan dendam, maka saya sarankan harus ada evaluasi total terkait sinergitas kedua institusi, baik di tingkat pusat maupun daerah. Sinergitas ini menjadi kunci agar setiap institusi menghilangkan ego sektoralnya. Bila memang ini ulah oknum tertentu, maka harus diproses hukum secara tegas,” tandasnya.

Ia pun berharap kepada personel TNI-Polri lebih mengedepankan visi besar dalam menciptakan keamanan di Papua dan Papua Barat.

"Kita berharap TNI-Polri sudah selayaknya bersikap lebih arif di lapangan. Kalau rakyat jadi korban dari kejadian seperti ini, urusannya bukan lagi antarinstitusi, melainkan negara dan rakyat. Itu yang tidak kita inginkan. Saya berharap Kapolri dan Panglima TNI benar-benar memahami situasi ini," tutupnya.*

Artikel Terkait
Asistensi Inovasi Kabupaten Mimika, Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo Pacu Perangkat Daerah Tingkatkan Kompetensi Soft Skill
PMKRI Akan Promosikan Produk Khas Kabupaten Mimika di Hadapan Wakil Presiden Ma`ruf Amin
Tokoh Masyarakat, DPRD dan Pemkab Mimika Sampaikan Dukungan Pemekaran Papua
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas