Jakarta, INDONEWS.ID - Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Sunar Basuki optimis hingga akhir tahun jumlah nasabah akan mencatatkan rekor baru. Sunar menargetkan jumlah nasabah aktif PNM mencapai 11 juta per akhir Desember 2021.
"Hingga akhir tahun kami targetkan penyaluran sekitar Rp44 triliun untuk program Mekaar dan Rp3 triliun untuk ULaMM. Sementara jumlah nasabah akan kembali mencetak rekor baru yang diperkirakan mencapai 11 juta nasabah aktif hingga akhir tahun," ucap Sunar di Jakarta, Jumat (16/12).
Sementara untuk tahun 2022 mendatang, Sunar menargetkan penyaluran pembiayaan bisa mencapai Rp55 triliun atau tumbuh sekitar 17% dibandingkan dengan tahun ini.
PNM juga menargetkan outstanding mencapai Rp38 triliun dan peningkatan jumlah nasabah hingga 14 juta di tahun depan.
Dengan optimisme peningkatan jumlah nasabah lantaran di tahun 2024 PNM menargetkan penambahan mencapai 20 juta nasabah. Sehingga dengan target 3 juta nasabah di tahun 2022, sudah sesuai dengan target di akhir tahun 2024.
Sunar menjelaskan, pencapaian ini juga diyakini terlebih karena PNM telah menanggalkan status perseroannya setelah bergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan BRI.
Sunar mengaku, banyak keuntungan bagi pihaknya setelah bergabung menjadi bagian dari holding, salah satunya kucuran pendanaan bagi masyarakat dengan lebih banyak dan murah. Di mana pembiayaan untuk para nasabah bisa lebih murah.
Selain itu, dengan bergabung dalam holding UMi, pihaknya mendapatkan dukungan dari para karyawan dalam melakukan fungsi pemberdayaan masyarakat selain memberikan pembiayaan. Setelah bergabung dengan holding, setidaknya sudah ada 22 co-location dengan holding.
"Dengan menjadi bagian dari holding, PNM akan mengoptimalkan para nasabah PNM saat ini. Apalagi salah satu BUMN lainnya telah memiliki jaringan yang luas dan telah menjangkau masyarakat di pelosok daerah," katanya.
Oleh karena itu kata Sunar di tahun depan, akan menjadi momentum untuk PNM dalam mengukuhkan menjadi perusahaan pembiayaan berbasis kelompok terbesar di dunia. Terlebih saat ini PNM sudah melampaui Grameen Bank, pioneer pembiayaan kelompok di Bangladesh.*