INDONEWS.ID

  • Selasa, 21/12/2021 06:56 WIB
  • Diskusi tentang Omnibus Law Indonesia Tingkatkan Kepercayaan Investor Tiongkok terhadap Indonesia

  • Oleh :
    • luska
Diskusi tentang Omnibus Law Indonesia Tingkatkan Kepercayaan Investor Tiongkok terhadap Indonesia

Shanghai, INDONEWS.ID – Presentasi dan penjelasan Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar secara terbuka dan lugas mengenai Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) - Omnibus Law  dan situasi terkini Indonesia benar-benar telah menarik perhatian bagi 300-an Investor Tiongkok peserta Forum Bisnis Indonesia Tiongkok untuk hadir dan berbisnis dengan Indonesia. 

Diskusi juga menghadirkan CEO TopWe, Xu Yongdong yang telah menerjemahkan UUCK kedalam bahasa Mandarin; CEO Tsingshan, Wang Haijun yang berpengalaman 10 tahun berinvestasi di Indonesia dan Presiden INACHAM, James Hartono yang memahami ease of doing business di Indonesia.

Forum Bisnis dibesut oleh KBRI Beijing dan KJRI Shanghai, didukung Kemenlu RI, cq Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika serta Indonesia Chamber of Commerce in China (INACHAM). Forum Bisnis bertemakan “Comprehension of Omnibus Law: A New Guide to Easier Business Process in Indonesia”, telah berlangsung di Hotel Hyatt Shanghai, 20 Desember 2021. Forum Bisnis bertujuan untuk memperkenalkan Omnibus Law atau UU Cipta Kerja (UUCK) sebagai peraturan investasi terbaru di Indonesia beserta manfaat bagi investor asing. 

Sesuai protokol kesehatan di Shanghai, Forum Bisnis dihadiri terbatas secara luring oleh 50 peserta pengusaha Tiongkok dari beragam sektor termasuk kesehatan, ekonomi digital, energi terbarukan, infrastruktur dan industri bernilai tambah. Selain peserta luring, Forum Bisnis juga dihadiri oleh sekitar 250 peserta daring dari Indonesia dan Tiongkok (Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Fuzhou, Xiamen, Guangzhou, Hongkong dan lain-lain). 

Dibuka oleh Dubes Djauhari Oratmangun dan Presiden INACHAM, James Hartono, Forum menghadirkan pembicara utama Wamenlu RI, Mahendra Siregar, yang juga merupakan Ketua Satgas Promosi UUCK; Chief Partner dari TopWe Law Firm dan President Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd., Tsingshan Industry. 

Tiongkok merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia dengan nilai perdagangan pada periode Januari – Oktober 2021 yang sudah mencapai USD 86.70 miliar (sumber BPS). Dalam periode ini, ekspor Indonesia ke Tiongkok meningkat sampai dengan 71.98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sektor investasi, sampai dengan Triwulan III 2021, realisasi investasi Tiongkok di Indonesia mencapai USD 2.3 miliar dan telah mampu menyerap banyak lapangan kerja domestik.

Momentum penetapan UUCK Pemerintah RI dinilai tepat mengingat manfaatnya yang tidak hanya untuk membuka lebih banyak lapangan kerja namun juga untuk memfasilitasi peningkatan investasi dan produktivitas seiring dengan upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi. 

Dari sesi diskusi yang dipandu oleh Konjen RI Shanghai, Deny Wachyudi Kurnia, penjelasan mengenai Omnibus Law beserta insentif yang ditawarkan kepada investor asing nampak semakin membangkitkan minat para investor Tiongkok untuk memperluas ataupun menjajaki bisnis di Indonesia. Antusiasme tersebut juga didorong oleh penjelasan pengalaman berbisnis di Indonesia oleh perwakilan Tsingshan Industri, perusahaan Tiongkok yang telah lama menjalin kerja sama dengan Indonesia. Wakil Tsingshan menyampaikan bahwa Omnibus Law semakin menciptakan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia. 

Presiden dan Chairman INACHAM menyampaikan pernyataan akhir di Forum Bisnis yang menegaskan komitmen untuk mendukung upaya Perwakilan RI di Tiongkok untuk memfasilitasi minat investasi para investor Tiongkok di Indonesia. Forum Bisnis ditutup oleh Wakil Dubes RI, Dino R Kusnadi yang kembali mengajak para investor untuk segera meraih kesempatan berinvestasi di Indonesia disaat hubungan kedua negara sedang terus menguat secara ekonomi. Forum Bisnis seperti ini secara berkala terus diadakan guna meng-update pemahaman UUCK dan agar iklim investasi di Indonesia semakin menarik  bagi Investor Tiongkok. 

Acara promosi bisnis berikutnya akan dilakukan pada Kamis 23 Desember 2021, dengan KJRI Guangzhou sebagai tuan rumah Forum Bisnis yang membahas Local Currency Setlement. Forum ini juga didukung sepenuhnya oleh Kemlu RI, KBRI Beijing, Bank Indonesia, INACHAM dan UOB. (Lka)


 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas