INDONEWS.ID

  • Senin, 03/01/2022 21:45 WIB
  • Sultan B Najamudin Sebut Transformasi Ekonomi Pasca Infrastruktur Jokowi Sangat Brilian

  • Oleh :
    • Mancik
Sultan B Najamudin Sebut Transformasi Ekonomi Pasca Infrastruktur Jokowi Sangat Brilian
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, Sultan B Najamudin.(Foto:Dok.DPD RI)

Jakarta, INDONEWS.ID - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Sultan B Najamudin, mengapresiasi dan mengakui keberanian moral presiden Joko Widodo yang mulai menghentikan ekspor bahan mentah mineral ke negara-negara maju.

"Ini merupakan upaya pengalihkan fokus pembangunan struktur ekonomi nasional yang lebih produktif, daripada bergantung pada tingkat konsumsi masyarakat. Saya harus mengatakan ini ide dan polutical will pasca membangun infrastruktur yang sangat brilian", puji mantan Wakil Gubernur Bengkulu tersebut melalui keterangan resminya kepada media, Jakarta, Senin (03/01/2021).

Baca juga : Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Dengan membangun manufaktur atau industri pengolahan bahan tambang penting di dalam negeri, kata Sultan, akan membuka peluang Indonesia menjadi pemain kunci pemenuhan kebutuhan energi global dalam beberapa dekade ke depan.

Di samping itu, secara pasti akan menciptakan lapangan kerja yang baru, dengan dukungan infrastruktur yang kian memadai dan terkoneksi.

Baca juga : Ceritakan Kreativitas Nasabah PNM Mekaar, Jokowi Puji Kerupuk "Mama Muda"

"Dengan diversifikasi produk, akan meningkatkan nilai tambah dan secara pasti memberikan dampak yang berarti bagi posisi neraca dagang Indonesia. Meskipun sedikit banyak akan mengganggu rantai pasok energi global, dan manuai aksi protes negara maju di tengah fenomena energi global," ungkapnya.

Dengan demikian, tambah Sultan, kita patut berterima kasih, bahwa Kebijakan ini menjadi wujud dan cara Presiden Jokowi menjaga marwah dan kedaulatan bangsa dan negara Ri hadapan negara maju.

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar

Meski demikian, Sultan tak menampik bahwa ketergantungan RI terhadap industri tambang harus dikendalikan, dengan mengembangkan teknologi pengolahan hasil pertanian, kelautan dan lain-lainnya.

"Industri tambang tidak menyentuh langsung UMKM yang jumlahnya puluhan juta unit. Di saat yang sama sangat merugikan kualitas lingkungan. Ekonomi masa depan harus dibangun dengan konsep hijau yg berkelanjutan", tutup Sultan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) secara virtual di Jakarta, memastikan bahwa transformasi ekonomi,tidak boleh berhenti. Bahkan reformasi struktural juga tidak boleh berhenti.

"Hal ini dikarenakan akan menjadi sebuah basic setelah kita memiliki yang namanya infrastruktur. Tidak boleh lagi meskipun ada transisi, tidak boleh ada lagi kita mengekspor bahan-bahan mentah, raw materials need to stop, udah di-stop," ujar Jokowi.*

Artikel Terkait
Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
Ceritakan Kreativitas Nasabah PNM Mekaar, Jokowi Puji Kerupuk "Mama Muda"
Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Artikel Terkini
Warung NKRI Digital, Cara BNPT Kolaborasikan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Era Digitalisasi
Bahas Revitalisasi Data, Pj Bupati Maybrat Rapat Bersama tim Badan Pusat Statistik Setempat
Mendagri Atensi Keamanan Data Pemilih pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024
Kemendagri Serahkan DP4 kepada KPU sebagai Bahan Penyusunan DPT Pilkada Serentak 2024
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Perkuat Komitmen Konstitusional Berpartisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas