INDONEWS.ID

  • Jum'at, 11/02/2022 09:15 WIB
  • Sikapi Konflik Wadas, Sultan Minta Pemprov Jateng Cari Alternatif Lahan Sumber Andesit

  • Oleh :
    • Mancik
Sikapi Konflik Wadas, Sultan Minta Pemprov Jateng Cari Alternatif Lahan Sumber Andesit
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, Sultan B Najamudin.(Foto:Dok.DPD RI)

Jakarta, INDONEWS.ID - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin, meminta pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pelaksana proyek waduk Bener mencari alternatif sumber batuan andesit yang dibutuhkan di area yang jauh dari perkampungan dan lahan pertanian masyarakat.

"Pemerintah tentu memiliki maksud baik, tapi kami tidak setuju dengan tindakan pemaksaan kehendak yang cenderung represif dan intimidasi kepada masyarakat yang menolak lahannya dijadikan lokasi tambang galian C. Coba dicek lagi, pasti ada lokasi lainnya yang juga memiliki batuan andesit," kata Sultan melalui keterangan resminya kepada media, Jakarta, Jumat, (11/02/2022).

Baca juga : Kepala LKPP Gandeng BLUD se-Jawa Tengah, Perkuat Ekonomi Lokal dan Nasional

Menurut Sultan, pembangunan infrastruktur tidak boleh mengorbankan kemerdekaan dan pilihan hidup warga negara. Apalagi jika lokasi galian C merupakan kawasan hutan yang menjadi sumber air dan penyangga kawasan pemukiman warga. Pemerintah harus mencari solusi alternatif jika semua pendekatan persuasif tidak berhasil.

"Apakah hanya Wadas yang memiliki potensi andesit? Dan apakah jenis batuan lain tidak bisa digunakan sebagai material waduk Bener? Pemerintah dan pelaksana proyek tidak boleh terkesan memanfaatkan potensi material andesit tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat setempat," tegas mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu.

Baca juga : Sukses Bangun Daerah Masing-masing, GARIS: Ganjar dan Ridwan Kamil Diharapkan Terus Membangun Indonesia

Sultan meyakini, pemerintah daerah setempat pasti memiliki data dan peta potensi material andesit atau jenis batuan sejenis yang dibutuhkan dalam pembangunan waduk Bener. Silahkan diidentifikasi kandungan batuan dalam struktur geologi sekitar lokasi pembangunan waduk.

"Jika upaya penolakan ini masih berlanjut, Kami minta dengan sangat agar pemerintah tidak lagi memaksakan kehendaknya masyarakat wadas dan menghentikan upaya hukum yang didakwa kepada beberapa anggota masyarakat setempat. Karena bisa dipastikan akibat pro dan kontra di internal Desa Wadas berpotensi menimbulkan konflik horizontal," ungkapnya.

Baca juga : PENGUMUMAN: Idham Cholid, Terpidana Korupsi Maju Caleg Partai Hanura Dapil Jawa Tengah VI

Diketahui, total luas tanah yang akan dibebaskan untuk penambangan batuan andesit di Wadas yang mencapai 124 hektare mendapatkan penolakan dari kelompok masyarakat Wadas.

Adapun alasan warga Desa Wadas yang menolak karena khawatir penambangan galian C di desanya akan merusak sumber mata air dan sawah lantaran sebagian besar mata pencaharian mereka adalah petani.*

Artikel Terkait
Kepala LKPP Gandeng BLUD se-Jawa Tengah, Perkuat Ekonomi Lokal dan Nasional
Sukses Bangun Daerah Masing-masing, GARIS: Ganjar dan Ridwan Kamil Diharapkan Terus Membangun Indonesia
PENGUMUMAN: Idham Cholid, Terpidana Korupsi Maju Caleg Partai Hanura Dapil Jawa Tengah VI
Artikel Terkini
Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga
Paskah 2024, ASN DKI Jakarta Berwisata Bersama 500 Anak Panti Asuhan
Banjir Rendam Satu Desa di Subulussalam, Aceh
Dansatgas Yonif 742/SWY Kunjungi Salah Satu SD Darurat di Perbatasan RI-RDTL
Kawal Pemerintahan Baru, Tokoh Lintas Agama: Jika Ada Kurang-kurangnya Kita Perbaiki
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas