INDONEWS.ID

  • Senin, 14/02/2022 10:44 WIB
  • Sedih! Seorang Brigadir Polisi Ikut Tewas dalam Ritual Pantai Payangan

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Sedih! Seorang Brigadir Polisi Ikut Tewas dalam Ritual Pantai Payangan
Tragedi ritual maut di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Minggu, 13 Februari 2022n(Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tragedi ritual maut di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Minggu, 13 Februari 2022 memakan banyak korban, satu dari sebelas korban yang ditemukan adalah seorang anggota Kepolisian Resor Bondowoso yakni Brigadir Polisi Dua FD. Sejauh ini kepolisian sendiri masih menyelidiki kasus tersebut.

"Ya benar (ada satu anggota polisi jadi korban tewas). Anggota Polres Bondowoso," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko dikonfirmasi media pada Senin, 14 Februari 2022.

Baca juga : Sadis! Fakta Baru di Kerangkeng Bupati Langkat: Ada Korban Tewas, Diduga Banyak

Dia menjelaskan, Polres Jember melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. Sejumlah saksi terutama saksi korban yang selamat akan dimintai keterangan.

"Pimpinan [Padepokan Tunggal Jati Nusantara]-nya sekarang masih di rumah sakit, jadi belum bisa dimintai keterangan," ujar Gatot.

Diberitakan sebelumnya, tragedi maut terjadi di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, pada Minggu dini hari. Sebanyak 24 orang dari Padepokan Tunggal Jati Nusantara terseret ombak saat melakukan ritual berendam di pantai.

Mereka terseret ombak besar ke tengah. Akibatnya, menurut data dari Basarnas Surabaya, sebelas orang dinyatakan meninggal dunia dan tiga belas orang selamat.

Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Polisi Hery Purnomo mengatakan, bahwa sebetulnya mereka telah diingatkan namun nekat ketika ketika petugas pantai lengah.

“Mereka sedang melakukan ritual yang dilakukan dipimpin seseorang. Kegiatannya dilakukan di pantai, namun karena ritual itu terlalu dekat dengan ombak akhirnya terdampak ombak," katanya.

Sementara itu, Komandan TNI Komando Distrik Militer 0824/Jember Letnan Kolonel Batara Pangaribuan mengatakan bahwa selama ini belum pernah ada ritual laut yang digelar di Pantai Payangan.

"Baru ini ada kejadian ritual di pantai ini," ujarnya.

Mereka sedang melakukan ritual laut dengan cara berendam di pantai sambil berpegangan tangan satu sama lain. Ritual laut itu dilakukan bertujuan untuk menenangkan diri.

Selama pandemi COVID-19 kata Batara, kondisi Pantai Payangan sepi pengunjung. Kalaupun ada, biasanya mereka enggan untuk mandi di pantai karena mereka tahu ombaknya besar dan berbahaya. Pantai itu katanya, sebenarnya telah diawasi dan dijaga oleh enam petugas penjaga pantai.

"Tapi mungkin karena pelaksanaannya (ritual) malam, ada celah, mereka masuk malam hari untuk melakukan ritual," ujar Batara.*

Artikel Terkait
Sadis! Fakta Baru di Kerangkeng Bupati Langkat: Ada Korban Tewas, Diduga Banyak
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas