INDONEWS.ID

  • Minggu, 20/03/2022 09:55 WIB
  • Lurah Lumpue Parepare: Lolos IPDN Berkat Doa Ibu, Bukan Uang dan Koneksi

  • Oleh :
    • luska
Lurah Lumpue Parepare: Lolos IPDN Berkat Doa Ibu, Bukan Uang dan Koneksi

Penulis : Siswandi Dwi saputra S.ST ( Lurah Pare Pare, alumni IPDN )

Hari Sabtu, 19 Maret 2022, saya menjemput dosen saya saat saya kuliah di IPDN, Prof.Dr.Nurliah Nurdin, MA, beliau kebetulan berkunjung dan pas ada jadwal mengajar Prodi Doktor di IPDN MK Kebijakan Publik. Saya sangat senang Kembali bertemu meskipun saya tahu kedatangan beliau dari Pak Sekda Parepare,  H. Iwan Asaad AP,MSi . Pak Sekda membuka ruang rapat di hari Sabtu untuk menjadi tempat mengajar selama kurang lebih tiga jam . Seusai mengajar, saya kembali mengenang ibu Nurliah di kelas sebagai dosen yang sangat disiplin, tegas, tidak pilih kasih bahkan saya yang berasal dari Parepare pun tidak terkecuali justru mendapatkan tugas tambahan untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan terkait buku dan tugas kelompok. 

Saat paling menarik ketika beliau bertanya, bagaimana saya bisa masuk menjadi praja IPDN, apakah koneksi orangtua atau adakah hal lain yang membuat saya terpilih diantara sekian pesaing saya , baik anak pejabat tinggi maupun orang kaya raya. Setelah mendengarkan kisah saya, beliau meminta untuk menuliskan kisah tersebut dengan harapan setiap anak dan orangtua yang ingin masuk ke IPDN cukup mempersiapkan diri, jangan terpengaruh dengan oknum oknum yang masih saja berseliweren memanfaatkan ketidaktahuan orangtua untuk meminta bayaran tertentu atau karena koneksi yang sangat kuat.

Meskipun bagi saya kisah itu cukup untuk saya simpan sendiri, namun beliau meyakinkan saya, bahwa kisah saya ini dapat memberi inspirasi bagi anak anak SLTA dan MAN atau sederajat , bahwa seorang yang tidak punya koneksi , tidak mampu membayar apapun, ternyata bisa lolos menjadi praja IPDN.

Nama lengkap saya Siswandi Dwi Saputra,S.STP, saat ini saya diberikan amanah oleh Pemda Kota Parepare menjadi Lurah di Kelurahan Lumpue. Saya lolos menjadi Praja IPDN pada pendaftaran IPDN pada tahun 2008 silam. Pada saat kelulusan SMA saya mendapat informasi dari teman terkait penerimaan calon praja IPDN.  Saya pun mendatangi tempat pendaftaran bersama teman saya di kantor Badan Kepegawaain Daerah (BKD) Parepare untuk mengambil formulir pendaftaran. Saya pun bersama mengikuti seleksi IPDN mulai dari tahap seleksi berkas di Kota Pare Pare sampai dengan seleksi selanjutnya di Kota Makassar.

Saya berangkat tes di kota Makassar dengan jarak kurang lebih 155 km menggunakan motor tanpa didampingi siapapun.Pada saat tes, saya merasa iri dengan  teman teman peserta test masuk IPDN yang didampingi langsung oleh orang tua mereka,  sedangkan saya hanya seorang diri bahkan belum hilang penat berkendara motor sendiri dari Kota Parepare ke Kota Makassar. Orangtua saya tidak bisa mendampingi karena  pekerjaan mereka yang sulit untuk ditinggalkan , yaitu sebagai guru dan aparat kepolisian dgn pangkat bripda pada saat itu. Tiap pelaksanaan tahapan test IPDN ini, saya bolak balik lakukan perjalanan dari Kota Pare Pare ke Kota Makassar dengan  menggunakan motor sendiri.

Alhamdulillah saya bisa lulus tes demi tes ditengah cerita teman teman yang lain bahwa mereka mempunyai link pejabat yang berkuasa atau pengurus atau apapun namanya dengan iming iming  melakukan pembayaran untuk lulus di IPDN pada setiap tahapan tersebut. Sedikit banyak cerita teman teman ini membuat saya agak ciut karena tidak punya link dan tidak punya apa apa.  Setelah mengikuti tahapan seleksi,  saya kembali pulang ke Pare Pare dan bercerita kepada  orang tua saya terkait penyampaian teman teman bahwa yang bisa lulus masuk menjadi praja IPDN hanya mereka yang mempunyai koneksi kuat, pengurus ataupun calo. Saya pun dengan nada sedih dan sedikit mengeluh ke ibu saya bahwasanya bagaimanapun usaha saya, namun sanagt sulit untuk  bisa lulus  tes IPDN karena  saya dan orang tua saya tidak punya link dan tidak bisa membayar calo atau yang mengaku dirinya sebagai pengurus yang bisa memudahkan kelulusan setiap tahapan test.  Namun, naluri seorang  ibu  yang sangat ingin menolong putranya dengan tenang menjawab kegelisahan saya. Beliau mengatakan, "Nak, sebenarnya ada yang urus kamu masuk di IPDN, dan pengurus kamu atau calo kamu adalah calo terbaik dari semua calo, pengurus terbaik dari semua pengurus dan kamu harus bersyukur" dan setelah ibu saya mengatakan hal tersebut saya pun balik bertanya siapa kah gerangan orang yang sangat hebat tetersebut??? Dan ibu saya pun menjawab bahwa calo terbaik itu yang kamu punya adalah Allah SWT, saya tertegun dan tidak bisa berkata apa apa selain Istigfar, betapa saya melupakan ada Yang Maha Kuasa diatas segalanya , tempat meminta segala kebutuhan. Saya tercengang untuk beberapa lama sambil terus mengucapkan lafaz Allah. Sampai dimanapun saya mengejar dunia, apapun yg kamu cita-citakan jangan pernah lupa bahwa semuanya sudah ditentukan oleh Allah dan semua sudah di gariskan oleh Allah SWT. 

Ucapan ibu saya, bahwa ALLAH SWT tempat saya memohon pertolongan dan pertolonganNya tidak akan sama dengan makhlukNya, saya  pun dengan semangat mengikuti smua tes IPDN dan  lolos tahap demi tahap tes IPDN yg dilaksanakan di kota Makassar.Cerita pun berlanjut setelah data peserta yg lulus dikirim ke BKD masing masing daerah dan nama saya termasuk lulus. Pegawai BKD ParePare menelpon orang tua saya dan yg kebetulan menerima telpon tersebut adalah kakak saya dengan menyampaikan bahwa Siswandi dinyatakan lulus. Seketika kakak  saya merespon  tidak percaya dan memperjelas informasi bahwa jangan sampai yang staf BKD maksud bukan atas nama Siswandi, melainkan Siswandi yang lain. Tapi setelah diperjelas betul bahwa saya yang dimaksud dari nama tersebut, namun semua keluarga dalam rumah pada saat itu rupanya tetap tidak percaya dgn informasi tersebut dikarenakan saya dianggap anak yang kurang disiplin, sangat kecil kemungkinan untuk lulus jadi praja IPDN

Tapi semuanya itu termentahkan yakni apapun yg dijalani dalam hidup ini, apapun yang dicita-citakan dalam hidup ini satu hal yg terpenting "doa dan restu org tua untuk anaknya" dan Alhamdulillah setelah mengikuti smua tes dan sy dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan di IPDN Jatinangor .

Inilah sekilas kisah suka duka saya saat mendaftar menjadi Praja IPDN.  Semoga kisah ini  dapat menginspirasi adik adik  yang sekarang mengikuti seleksi calon praja IPDN.

Pesan saya : tetaplah semangat mengikuti seleksi, tetap optimis karena kelulusan di IPDN bukan karena materi ataupun calo tapi semangat dan doa orang tua lah yg utama. Dan bagi yang nantinya tidak lulus jangan berputus asa, karena Allah SWT punya rencana lain untuk kita yang lebih baik.

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas