INDONEWS.ID

  • Jum'at, 15/04/2022 14:59 WIB
  • Salah Orang, Kompolnas Minta Polisi Kejar Pelaku Penyebaran Hasil Face Recognition di Medsos

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Salah Orang, Kompolnas Minta Polisi Kejar Pelaku Penyebaran Hasil Face Recognition di Medsos

Jakarta, INDONEWS.ID - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengki Indarti mengkritik penyebaran hasil face recognition terhadap terduga pengeroyokan Ade Armando di media sosial.

Menurut Poengki, terlebih karena hasil analisis tersebut justru salah orang. Poengki mendorong polisi menyelidiki pelaku penyebaran hasil face recognition tersebut.

Baca juga : Kompolnas Pudji Hartanto: Atase Kepolisian Masih Bekerja dengan Model Manajemen "Tukang Bakso"

"Saya tidak tahu, data di medsos itu data dari mana. Polisi perlu juga menyelidiki siapa yang mengunggah di medsos," kata Poengki saat dihubungi media, Jumat (15/4).

Namun demikian, Poengky mengapresiasi Polri yang berani mengakui kesalahan terhadap hasil face recognition tersebut. "Yang penting sudah ada koreksi dari Kepolisian sudah cukup," tambahnya.

Baca juga : Pantau Persiapan Operasi Ketupat di Polda Jatim, Kompolnas: Jika Ada Kendala Komunikasikan dengan Para Pemudik

Dengan adanya kejadian ini, ia ingin agar polisi dapat meningkatkan kecermatan dalam melakukan penyidikan sebuah kasus. Terlebih dalam menetapkan seseorang menjadi tersangka.

"Saya berharap ditingkatkannya kecermatan penyidik. Tidak perlu tergesah-gesah mengumumkan pelaku ke publik. Cek dan kroscek dulu," ujarnya.

Baca juga : Kompolnas Dorong Kepolisian Bersinergi dan Mencari Model Terkait Pencegahan Kasus Tindak Pidana Pornografi Anak

Sebelumnya, foto Try Budi Purwanto viral di media sosial berserta alamat tempat tinggalnya. Viralnya foto tersebut berawal terjadinya pengeroyokan terhadap Ade Armando saat unjuk aksi rasa yang terjadi di DPR/MPR, Jakarta.

Diketahui, Polisi salah mengidentifikasi seorang terduga pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial, Ade Armando.

Sosok Abdul Manaf yang diumumkan dalam proses pencarian beberapa waktu lalu dipastikan tidak terlibat dalam penganiayaan itu.

Polisi sebelumnya menyebut Abdul Manaf merupakan satu di antara enam pelaku pemukulan dan pengeroyokan terhadap Ade Armando. Namun belakangan diralat, Abdul Manaf bukanlah pelaku.

"Setelah kita lakukan pencocokan pemeriksaan awal ternyata Abdul Manaf itu tidak terlibat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Rabu (13/4) malam.*

Artikel Terkait
Kompolnas Pudji Hartanto: Atase Kepolisian Masih Bekerja dengan Model Manajemen "Tukang Bakso"
Pantau Persiapan Operasi Ketupat di Polda Jatim, Kompolnas: Jika Ada Kendala Komunikasikan dengan Para Pemudik
Kompolnas Dorong Kepolisian Bersinergi dan Mencari Model Terkait Pencegahan Kasus Tindak Pidana Pornografi Anak
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas