INDONEWS.ID

  • Kamis, 26/05/2022 07:44 WIB
  • Kepada Presiden Jokowi, Annisa: Dengarkan Suara Kaum Muda Secara Serius

  • Oleh :
    • very
Kepada Presiden Jokowi, Annisa: Dengarkan Suara Kaum Muda Secara Serius
Annisa utusan perwakilan jaringan penasihat anak & orang muda Save the Children menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo tentang pentingnya partisipasi anak dalam berbagai isu saat Presiden Jokowi menghampiri Rumah Resiliensi Indonesia di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (25/5/2022). (Foto: Ist)

 

Bali, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo menyambangi Rumah Resiliensi Indonesia (RRI) sebagai bagian dari Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. Annisa, perwakilan Jaringan Penasihat Anak dan Orang Muda (Children and Youth Advisory Network/CYAN) Save the Children Indonesia berbicang singkat dengan Presiden saat perjalanan keluar dari gedung acara tempat RRI diselenggarakan, pada Rabu (25/5/2022).

Baca juga : Pj Gubernur Agus Fatoni Harapkan Pelaksanaan PSN di Sumsel Berjalan Dengan Lancar

Annisa memaparkan pentingnya peran dan keterlibatan anak dan remaja di Children and Youth Forum for Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).

"Kami sebagai anak muda berharap bukan hanya diberikan kesempatan untuk hadir, namun bagaimana suara dan pendapat kami bisa didengarkan secara serius dan dipertimbangkan menjadi sebuah solusi,” kata Annisa seperti dikutip dari siaran pers yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu (25/5).

Baca juga : Pj Gubernur Agus Fatoni Buka Syariah Festival Sriwijaya 2024 BI Perwakilan Sumsel

Presiden Jokowi menyambut baik pernyataan dari Annisa tersebut. Saat Annisa memperkenalkan diri, Presiden Jokowi berhenti dan mendengarkan aspirasi Annisa dengan baik, Jokowi sepakat dengan apa yang dikatakan Annisa bahwa anak dan remaja juga harus terlibat di berbagai forum.

“Partisipasi anak adalah hak dasar anak yang harus dipenuhi. Apa yang Annisa katakan adalah murni aspirasinya untuk orang dewasa agar selalu melibatkan anak dalam setiap gerakan dan pengambilan keputusan, memperhitungkan suaranya, bukan sekadar formalitas. Save the Children selalu mengedepankan suara anak dalam program-program kami, salah satunya dalam kampanye Aksi Generasi Iklim yang diinisiasi dari, oleh, dan untuk anak,” jelas Troy Pantouw, Chief of Advocacy, Campaign, Communication, and Media – Save the Children Indonesia.

Baca juga : Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan

Annisa (18) dan Ranti (17) merupakan perwakilan Save the Children dalam Children and Youth Forum for Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR). Survei Save the Children kepada lebih dari 400 anak tahun 2019 di Jawa Barat menemukan fakta bahwa 70% anak tidak mengetahui cara menyelamatkan diri dari bencana. Sementara itu, 80% anak memiliki ketertarikan untuk belajar mengenai program pengurangan risiko bencana. Sebagai upaya untuk mencegah dan mengurangi risiko bencana terhadap anak, penting untuk memberikan ruang bagi anak-anak untuk bersuara, berkontribusi dan terlibat dalam pengambilan keputusan yang menetukan masa depan yang aman bagi mereka.

Selain Presiden Jokowi, Annisa dan Ranti Ibu juga berkesempatan berbincang dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, pada Selasa (24/5/2022) terkait pentingnya partisipasi anak. “Tidak ada (suara anak) yang tidak penting, partisipasi kalian adalah hak anak,” kata Bintang Puspayoga saat menanggapi Ranti dan Annisa.

Dalam GPDRR kali ini, Save the Children berbagi praktik baik terkait partisipasi anak yang bermakna dalam program pengurangan risiko bencana yang telah dilakukan oleh Save the Children di Jawa Barat. Program ini telah menunjukan bagaimana anak-anak dapat berperan sangat penting di komunitas mereka. Anak-anak dan anak muda terbukti dapat mengidentifikasi risiko, mengembangkan rencana aksi dan melakukan inisiatif untuk berbagai upaya pendidikan pengurangan risiko bencana.

Tak hanya itu, pada kesempatan diskusi global ini juga, Save the Children melibatkan 2 orang perwakilan anak dan orang muda untuk dapat memberikan masukan baik dalam kertas posisi Indonesia maupun dalam forum diskusi bersama dengan negara lainnya.

“Kami mendorong agar seluruh pemangku kebijakan dan Lembaga dapat meningkatkan pengembangan kapasitas kepada anak dan orang muda baik dalam level provinsi, nasional, bahkan internasional. Selain itu, penting untuk melibatkan anak dan orang muda dalam proses pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan rekomendasi anak serta pengalaman dari kehidupan anak itu sendiri,” jelas Annisa (18 tahun), Anggota Dewan Penasihat Anak dan Orang Muda (Children & Youth Advisory Network) Save the Children Indonesia. ***

Artikel Terkait
Pj Gubernur Agus Fatoni Harapkan Pelaksanaan PSN di Sumsel Berjalan Dengan Lancar
Pj Gubernur Agus Fatoni Buka Syariah Festival Sriwijaya 2024 BI Perwakilan Sumsel
Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan
Artikel Terkini
The Hermansyah Family Gelar Buka Puasa Bersama Karyawan di Pertengahan Bulan Ramadan
Pj Gubernur Agus Fatoni Harapkan Pelaksanaan PSN di Sumsel Berjalan Dengan Lancar
Pj Gubernur Agus Fatoni Buka Syariah Festival Sriwijaya 2024 BI Perwakilan Sumsel
Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas