INDONEWS.ID

  • Senin, 04/07/2022 18:34 WIB
  • Waduh! PPATK Coum Indikasi ACT Danai Kegiatan Terorisme

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Waduh! PPATK Coum Indikasi ACT Danai Kegiatan Terorisme

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavan mengatakan pihaknya menemukan ada indikasi transaksi yang diduga berkaitan dengan aktivitas terorisme oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

PPATK telah menyerahkan hasil pemeriksaan transaksi ACT ke beberapa lembaga aparat penegak hukum, seperti Densus 88 Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Baca juga : PPATK Temukan Mutasi Rp86 Miliar di Rekening Rihana dan Rihani Penjual iPhone

"Transaksi mengindikasikan demikian (untuk kegiatan terorisme). Namun perlu pendalaman oleh penegak hukum terkait," Ivan Yustiavandana di Jakarta Senin seperti dikutip CNNIndonesia (4/7).

Ivan mengaku pihaknya juga menemukan sejumlah transaksi berkaitan dengan penyalahgunaan dana untuk kemanusiaan yang dihimpun tersebut. Salah satunya digunakan untuk kepentingan pribadi para petinggi yayasan itu.

Baca juga : PPATK Blokir Dua Rekening AKBP Achiruddin: Puluhan Miliar, Ada Indikasi Pencucian Uang

"Indikasi kepentingan pribadi dan terkait dengan dugaan aktivitas terlarang. Sudah kami serahkan hasil analisisnya kepada aparat penegak hukum sejak lama," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyatakan telah membuka penyelidikan atas masalah pengelolaan dana masyarakat untuk bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh ACT.

Baca juga : Nasib AKBP Achiruddin: Dicopot dari Jabatan, Dipatsuskan hingga Rekening Diblokir PPATK

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya masih mendalami dugaan masalah tersebut. Dedi belum bisa menyampaikan hasil penyelidikan awal ini.

"Belum ada laporan, masih lidik pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) dulu," kata Dedi.

Terkait hasil analisis keuangan yang dilakukan PPATK tersebut, presiden ACT tegas membantahnya.

"Kita tidak pernah ada bantuan ke teroris," katanya.

Ibnu pun mempertanyakan pernyataan PPATK yang mengklaim telah menemukan indikasi transaksi keuangan ACT berkaitan dengan kegiatan terorisme.

"Kemanusiaan itu tidak boleh nanya ke siapa yang kami bantu, kami berikan bantuan, mereka Syiah atau ISIS, karena mereka korban perang, kami sering bingung dana ke teroris dana yang ke mana," kata Ibnu dalam konferensi pers, Senin (4/7) di Jakarta.

Pada tahun 2019, ACT juga pernah membantah tegas informasi yang menyebutkan lembaga kemanusiaan tersebut terafiliasi dengan gerakan radikal dan ilegal di Indonesia.

Pihak ACT menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan berpotensi menyesatkan masyarakat.*

Artikel Terkait
PPATK Temukan Mutasi Rp86 Miliar di Rekening Rihana dan Rihani Penjual iPhone
PPATK Blokir Dua Rekening AKBP Achiruddin: Puluhan Miliar, Ada Indikasi Pencucian Uang
Nasib AKBP Achiruddin: Dicopot dari Jabatan, Dipatsuskan hingga Rekening Diblokir PPATK
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas