INDONEWS.ID

  • Minggu, 24/07/2022 18:59 WIB
  • Gempa Beruntun di Laut Flores, BMKG Sebut Ada Pertemuan Sesar Aktif di Bawah Laut

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Gempa Beruntun di Laut Flores, BMKG Sebut Ada Pertemuan Sesar Aktif di Bawah Laut
Laut Flores

Jakarta, INDONEWS.ID - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono angkat bicara terkait dua kali gempa susulan berkekuatan 5,7 M di Laut Flores, Sabtu (23/7/22).

Menurutnya, gempa yang terjadi pada kemarin siang, disebabkan adanya pergeseran sesar aktif yang berada di bawah laut.

Baca juga : BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

"Episenter gempa pertama terletak pada koordinat 7,65° LS - 122,43° BT tepatnya di Laut Flores dengan kedalaman 11 km. Sementara Gempa kedua episenter terletak pada koordinat 7,57° LS - 122,45° BT juga berpusat di Laut Flores dengan kedalaman 12 km," katanya kepada MPI, Minggu (24/7/2022).

Daryono mengatakan, jarak antara gempa yang pertama dan ke dua tidak terlalu berjauhan yakni sekitar 4,2 Km.

Baca juga : Modifikasi Cuaca, Strategi BMKG Minimalisir Cuaca Ekstrem Selama Lebaran

Apalagi, pada Gempa di Laut Flores, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan, jenis gempa dangkal.

"Menariknya kedua gempa ini memiliki perbedaan mekanisme sumber. Jika gempa yang pertama memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip) tetapi gempa yang kedua memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Daryono.

Baca juga : BMKG: Gempa Berkekuatan 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten

Kendati demikian, ia menuturkan bahwa melihat lokasi episenternya, titik gempa terletak pasa jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Back-Arc Thrusting), tetapi lebih ke arah utara dari sumber gempa yang sudah banyak dikenal oleh para ahli kebumian ini.

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Kalaotoa di Kep. Selayar, Ende, Maumere, Larantuka, Lewoleba dalam skala intensitas III MMI dimana getaran dirasakan warga seakan-akan truk berlalu. Beberapa warga sembat lari berhamburan keluar rumah saking terkejut karena guncangan terjadi secara tiba-tiba," kata Daryono.

Daryono pun meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir. Menurutnya, gempa dalam eskalasi kecil biasanya, jarang akan terjadi gempa susulan besar ataupun ancaman Tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya yang relatif kecil dan belum mampu menimbulkan deformasi dasar laut yang dapat menimbulkan gangguan kolom air laut (tsunami)," tegasnya.*

Artikel Terkait
BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Modifikasi Cuaca, Strategi BMKG Minimalisir Cuaca Ekstrem Selama Lebaran
BMKG: Gempa Berkekuatan 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten
Artikel Terkini
Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga
Paskah 2024, ASN DKI Jakarta Berwisata Bersama 500 Anak Panti Asuhan
Banjir Rendam Satu Desa di Subulussalam, Aceh
Dansatgas Yonif 742/SWY Kunjungi Salah Satu SD Darurat di Perbatasan RI-RDTL
Kawal Pemerintahan Baru, Tokoh Lintas Agama: Jika Ada Kurang-kurangnya Kita Perbaiki
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas