Nasional

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas yang Kini Dirasakan Warga di Banyak Daerah

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 15/10/2025 18:19 WIB


Jakarta, INDONEWS.ID - Sepekan terakhir, masyarakat di berbagai wilayah Indonesia mengeluhkan suhu udara yang terasa lebih panas dari biasanya. Pada siang hari udara menyengat, sementara malam pun masih menyisakan hawa gerah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa peningkatan temperatur ini bukan sekadar persepsi.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa fenomena panas tersebut terjadi akibat pergeseran posisi semu matahari ke bagian selatan Indonesia. Kondisi ini membuat sinar matahari jatuh lebih tegak lurus ke permukaan bumi dan mengurangi pembentukan awan.

“Karena di sisi selatan, matahari sekarang sudah bergeser di selatan wilayah Indonesia. Ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan sudah jarang di wilayah selatan,” ujar Guswanto seusai Ekspose Pengendalian Karhutla 2025 di Kantor Kementerian Kehutanan, dikutip dari Antara, Rabu (15/10).

BMKG mencatat, suhu udara di wilayah perkotaan saat ini berada pada kisaran 31 hingga 34 derajat Celsius. Beberapa kota besar seperti Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya bahkan sempat mencatat suhu hingga 35 derajat Celsius. Dalam laporan berkala yang diunggah melalui akun Instagram resmi @infobmkg, suhu maksimum harian di 20 stasiun meteorologi pada periode 13–14 Oktober mencapai 35 hingga 36,6 derajat Celsius.

“Rerata temperatur ideal untuk wilayah perkotaan sebenarnya berada di antara 31 sampai 34 derajat Celsius,” jelas Guswanto.

BMKG menambahkan, cuaca panas ini juga dipicu oleh fase pancaroba atau masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Pada periode transisi ini, atmosfer cenderung kering di siang hari sementara hujan belum terjadi secara merata. Minimnya awan membuat radiasi matahari langsung menembus hingga permukaan tanah tanpa halangan berarti.

Untuk menjaga kesehatan dan meminimalkan risiko akibat paparan panas, BMKG mengimbau masyarakat agar: menghindari aktivitas berat di luar ruangan pada siang hari, memperbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi, menggunakan pelindung diri seperti topi, kacamata hitam, atau tabir surya dan menjaga kondisi tubuh dengan istirahat cukup dan asupan gizi seimbang

Cuaca panas ekstrem disebut sebagai bagian dari dinamika iklim tropis Indonesia. Namun BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan agar masyarakat tetap dapat beraktivitas dan beradaptasi dengan aman dan nyaman.

Artikel Lainnya