Jakarta, INDONEWS.ID - Jika pada pemerintahan sebelumnya para diplomat termasuk duta besar merupakan posisi buangan, maka tidak demikian pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sejak dilantik pada Oktober 2014, Presiden Jokowi memiliki perhatian besar terhadap para diplomat RI yang bekerja di berbagai negara. Jokowi memberi tugas baru kepada para diplomat dan duta besar tersebut.
Usai meresmikan rapat kerja di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Senin (2/2/2015) Presiden Jokowi meminta para duta besar (Dubes) agar mempromosikan produk-produk Indonesia di pasar internasional.
"Ya tadi saya menyampaikan kepada seluruh diplomat kita, dubes, dan kepala perwakilan, agar diplomasinya fokus di ekonomi. Karena posisi neraca perdagangan kita yang defisit itu bisa di balik menjadi neraca perdagangan yang surplus kalau dubes-dubesnya bisa mempromosikan produk-produk kita," ujar Jokowi.
Ya, Presiden Jokowi mengingikan produk Indonesia bisa bersaing dengan produk lain di luar negeri. Sebab, dia yakin produk Indonesia memiliki kualitas yang bagus dan dapat bersaing. Karena itu, Presiden Jokowi mengharapkan pada Dubes menjadi “yang terdepan” dalam memasarkan Indonesia dalam fora internasional.
Karena itu, diplomat dan duta besar pun tampil menjadi posisi terhormat. Dia tidak lagi dipandang hanya sebelah mata dibandingkan dengan posisi lain, sekelas menteri misalnya.
Simak saja, berita tentang para Duta Besar Indonesia dan aktivitasnya, yang menghiasi pemberitaan hampir setiap hari, baik di media online maupun media cetak dan televisi. Tentu masih ada sejumlah hal penting yang belum diberitakan, yang belum mereka katakan.
Karena itulah, TekoPagi.com dan INDONEWS.ID menggelar diskusi bertajuk “Diplomacy – The Untold Story, Jika Diplomat (Alumni FISIP UI 78) Bercerita”. Acara ini menghadirkan sembilan (9) diplomat, para Duta Besar di berbagai negara antara lain Diplomat Ahli Utama pada Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan (KSIA) Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Prayono Atiyanto, Dr. Yusron Ihza Mahendra, LL.M., Sunu Mahadi Soemarno, Foster Gultom, Ikrar Nusa Bhakti, dan Ade P. Para diplomat ini pernah bertugas di berbagai negara di dunia antara lain di Inggris, Amerika serikat, Jepang, Afrika, Korea Selatan, Tunisia, Itali, Australia, Hongaria, Philipina dan lain-lain.
Diskusi akan dilaksanakan pada Jumat 5 Agustus 2022 pukul 14.00-17.00 yang digelar secara offline di Kantor Redaksi TekoPagi, Jalan KS Tubun Nomor 25, Jakarta Barat.
Acara akan semakin menarik karena menghadirkan “pemantik” diskusi yakni Senior Analyst dari LSPR, Ahmed Kurnia, dan Chief Editor Indonews.id, Asri Hadi, dengan dipandu oleh Otho Hadi, Chief Editor TekoPagi.com. Acara ini juga bisa disaksikan melalui Zoom. Selamat menyaksikan. ***