INDONEWS.ID

  • Jum'at, 12/08/2022 23:07 WIB
  • Pemekaran di Papua Dinilai Lebih Banyak Memberikan Dampak Positif

  • Oleh :
    • Mancik
Pemekaran di Papua Dinilai Lebih Banyak Memberikan Dampak Positif
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (Foto:Dok.Kemendagri)

INDONEWS.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menilai, adanya pemekaran wilayah di Provinsi Papua cenderung lebih banyak memberikan dampak positif dibanding negatif.

Ia mencontohkan Provinsi Papua Barat yang cenderung mengalami kemajuan pesat, baik dari sisi birokrasi, perizinan, dan proses administrasi lainnya.

Baca juga : Wapres Ma`ruf Beberkan Penyebab Banyak Dukung Pemekaran Papua

Hal itu disampaikannya saat memberikan pengarahan pada acara Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Merauke, Jumat (12/8/2022). Acara tersebut dihadiri jajaran pejabat di Provinsi Papua, serta segenap masyarakat Merauke.

Menurut Mendagri, adanya pemekaran akan memotong proses panjang yang kerap terjadi pada birokrasi. Pasalnya proses yang panjang dalam birokrasi justru membuat roda pemerintahan berjalan lamban. Hal tersebut juga berdampak pada pembangunan yang cenderung lamban.

Baca juga : RUU Pemekaran Papua Sah Jadi UU, Mendagri: Demi Kemajuan Pembangunan Papua

“Begitu kemudian (Provinsi Papua) dimekarkan menjadi Papua Barat dengan Ibu Kota Manokwari, kita semua sudah melihat Manokwari yang dulunya hanya satu kecamatan, sekarang sudah menjadi kota meskipun belum menjadi kotamadya,” ujar Mendagri.

Selain itu, daerah-daerah di sekitar Manokwari yang dulunya cenderung tertutup dan terisolasi kini telah terbuka. Bahkan terdapat infrastruktur jalan yang menghubungkan sejumlah wilayah di Manokwari dengan wilayah lainnya.

Baca juga : Kemendagri: RUU Pemekaran Papua Berikan Ruang Afirmasi bagi OAP

Pada kesempatan yang sama, Mendagri mencontohkan dampak positif dari pemekaran yang terjadi di daerah lainnya yakni di Provinsi Sumatera Bagian Selatan. Sejumlah daerah di kawasan itu di antaranya Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung dimekarkan menjadi provinsi tersendiri.

Hasilnya, provinsi-provinsi tersebut kini justru mengalami kemajuan pesat. Bahkan capaiannya melebihi provinsi induknya semula, yakni Sumatera Selatan.

Hal yang sama juga terjadi pada pemekaran di Sulawesi. Kawasan itu, kata Mendagri, dulunya terbagi menjadi dua provinsi yakni Provinsi Sulawesi Utara-Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara.

Begitu kawasan tersebut dimekarkan, daerah itu mengalami peningkatan yang pesat, contohnya yang terjadi pada Provinsi Gorontalo. Bahkan para investor juga datang di wilayah tersebut, dan memacu geliat perekonomian menjadi optimal.

Untuk itu, Mendagri mengajak masyarakat dan berbagai tokoh di Papua untuk menyambut baik adanya pemekaran. Pihak-pihak tersebut diminta untuk mendukung pemekaran, sehingga dapat memacu kesejahteraan masyarakat.*

Artikel Terkait
Wapres Ma`ruf Beberkan Penyebab Banyak Dukung Pemekaran Papua
RUU Pemekaran Papua Sah Jadi UU, Mendagri: Demi Kemajuan Pembangunan Papua
Kemendagri: RUU Pemekaran Papua Berikan Ruang Afirmasi bagi OAP
Artikel Terkini
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas