Iran, INDONEWS.ID - Pada tanggal 28-30 Agustus 2022 Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen Iran telah melaksanakan kunjungan kerja ke Iran. Delegasi GKSB DPR RI dipimpin oleh Nihayatul Wafiroh (Komisi IX) dan didampingi oleh 3 (tiga) anggota yaitu Tifatul Sembiring (Komisi VII) serta Satori dan Kamrussamad (masing-masing dari Komisi XI).
Dalam kunjungan selama tiga hari tersebut delegasi DPR-RI telah mengadakan pertemuan antara lain dengan mitranya Majelis (Parlemen) Iran yaitu Kelompok Persahabatan Parlemen Iran-Indonesia (GKSB Iran), Wakil Ketua Majelis Iran, Kementerian Energi, serta Dewan Inovasi Teknologi Nano Iran (Iran Nanotechnology Innovation Council/INIC).
Pada pertemuan Delegasi DPR-RI dengan Wakil Ketua Parlemen Iran, Abdolreza Mesri, dan Ketua GKSB Iran Kelompok Persahabatan, Mohammad Mehdi Zahedi, masing-masing pihak menggarisbawahi pentingnya kedua negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim untuk menjalin kerja sama di berbagai bidang, tidak hanya pada tataran Pemerintah dan Parlemen, tetapi juga people-to-people contact. Kedua pihak juga mencatat tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kerja sama ekonomi, antara lain mekanisme pembayaran.
Oleh karena itu, kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti ways and means untuk pengembangan kerja sama ekonomi Indonesia dan Iran, antara lain penjajakan mekanisme perdagangan barter dan fasilitasi transaksi pembayaraan bagi kalangan bisnis kedua negara, antara lain melalui escrow account.
Masing-masing pihak mengharapkan bahwa peningkatan hubungan ekonomi ini menjadi salah satu agenda dalam pertemuan Komite Konsultasi Bilateral (KKB) yang akan segera diselenggarakan. Kedua pihak juga mengharapkan upaya peningkatan hubungan ekonomi akan menjadi capaian pada kunjungan Presiden Ebrahim Raisi ke Indonesia dalam waktu dekat.
Pada pertemuan dengan Penasihat Senior Menteri Energi Iran, Mohammad-Ali Farahnakian, Delegasi GKSB DPR RI mendorong pengembangan kerja sama di bidang kelistrikan dan transisi energi berkelanjutan di Indonesia, utamanya perusahaan untuk berkolaborasi dalam pengembangan pembangkit listrik di Indonesia.
Kedua pihak menekankan pentingnya melakukan revitalisasi MoU Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan yang telah ditandatangani pada tahun 2016 serta penyelenggaraan pertemuan Joint Technical Committee on Electricity and Renewable Energy.
Dalam kesempatan diskusi pada pertemuan dengan Sekretaris Jenderal INIC, Profesor Saeed Sarkar, Delegasi DPR RI membahas perkembangan teknologi nano di Iran serta potensi kerja sama pengembangan nanoteknologi di bidang energi, pertanian, konstruksi dan lingkungan hidup antara Indonesia dan Iran.
Dalam kaitan ini, kedua pihak sepakat untuk melakukan upaya realisasi kerjasama dalam waktu tidak terlalu lama antara lain seminar antar perguruan tinggi, saling kunjung para akademisi dan penggalangan penelitian bersama. (LKA)