INDONEWS.ID

  • Rabu, 07/09/2022 16:30 WIB
  • Kisah Ibunda Farel Prayoga, Nasabah PNM Mekaar yang Pantang Menyerah

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kisah Ibunda Farel Prayoga, Nasabah PNM Mekaar yang Pantang Menyerah
Ibu Siti Mujayanah, ibunda dari Farel Prayoga

Banyuwangi, INDONEWS.ID - Ibu Siti Mujayanah, ibunda dari Farel Prayoga, adalah salah satu nasabah PNM Mekaar yang saat ini pengusaha warung kelontong asal Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi.

Sebelum bergelut di bisnis sembako, Ibu Siti sehari-harinya berjualan kinang. Selain berjualan kinang, dengan semangat yang gigih Ibu Siti bersama Farel dan sang suami mengamen dengan berkeliling, menyanyi, dan main musik di sekitar Banyuwangi sejak Farel duduk di bangku kelas 2 SD.

Baca juga : Kisah Inspiratif Nasabah PNM Mekaar, Sukses Setelah 10 Tahun Bangun Usaha

Ibu Siti diperkenalkan kepada PNM Mekaar oleh tetangganya dan memutuskan untuk bergabung. Bermodal dengan 2 juta rupiah, Ibu Siti memulai berjualan kinang.

Kinang terdiri dari daun sirih, gambir, kapur dan tembakau, merupakan ramuan tradisional yang dikunyah di mulut dan tidak ditelan. Usai dikunyah, penikmat yang rata-rata ibu rumah tangga kemudian menggosokan tembakau dan kembang kanthil pada gigi.

Baca juga : 600 Nasabah PNM Mekaar Ikut Kick Off 30 Ribu UMKM GoOnline, Menteri Erick: Pembuka Lapangan Kerja di Indonesia

Mengunyah kinang atau lebih akrab dikenal dengan sebutan menyirih merupakan salah satu tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia. Sayangnya, dengan masuknya era globalisasi dan perkembangan zaman yang lebih modern membuat tradisi menyirih mulai dilupakan.

Ibu Siti mengungkapkan, bertambahnya modal yang diberikan PNM Mekaar dan segala kemudahan yang disediakan, ia bisa mengembangkan usaha menjadi lebih besar dari sekedar berjualan kinang.

Baca juga : Optimalkan Kegiatan Usaha, BUMN Ajak Nasabah PNM Harus Berani Go-Digital

Mulai dari Ibu Siti mampu belanja usaha lebih banyak, hingga mampu menambah fasilitas yang menunjang usahanya. Kini usahanya berkembang menjadi warung kelontong yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari

“Membangun bisnis dari bawah memang tidaklah mudah. Tetapi dengan tekad dan usaha yang kuat, kita dapat meraih apa yang kita inginkan. Saya sekeluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PNM yang telah memberi bantuan kepada kami” ujar Ibu Siti.

Sebagai informasi, hingga 5 September 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 138,98 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12,6 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.500 kantor layanan PNM Mekaar dan 624 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan.*

Artikel Terkait
Kisah Inspiratif Nasabah PNM Mekaar, Sukses Setelah 10 Tahun Bangun Usaha
600 Nasabah PNM Mekaar Ikut Kick Off 30 Ribu UMKM GoOnline, Menteri Erick: Pembuka Lapangan Kerja di Indonesia
Optimalkan Kegiatan Usaha, BUMN Ajak Nasabah PNM Harus Berani Go-Digital
Artikel Terkini
Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai
PJ Bupati Maybrat Pantau Ujian Nasional 3 SD Terdalam di Aifat Utara
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
Pj Bupati Maybrat Hadiri Rapat Persiapan Penilaian Akreditasi Delapan Puskesmas
Peringatan Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-207
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas