INDONEWS.ID

  • Jum'at, 30/09/2022 06:29 WIB
  • Gubernur BI Ajak Pelaku Bisnis Tiongkok untuk Berinvestasi di Indonesia

  • Oleh :
    • luska
Gubernur BI Ajak Pelaku Bisnis Tiongkok untuk Berinvestasi di Indonesia

Beijing, INDONEWS.ID - KBRI Beijing berkolaborasi dengan KJRI Guangzhou dan Kantor Perwakilan BI Beijing, didukung oleh Bank Indonesia, Kementerian Investasi/BKPM dan Indonesian Chamber of 
Commerce in China (INACHAM) telah melakukan rangkaian kegiatan Forum Bisnis Indonesia –
Tiongkok 2022 yang bertempat di Hotel Ritz Carlton, Guangzhou pada Senin, 26 September 2022. Forum bisnis dibuka oleh Dubes Djauhari Oratmangun dan menampilkan Gubernur BI, Perry Warjiyo sebagai pembicara kunci serta pidato dari Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kemeninves/BKPM, Nurul Ichwan, mewakili Menteri Investasi/Kepala BKPM.

Dalam Forum bertemakan “Investing for the Future: Exploring Opportunity in Indonesia’s Digital !Economy, Green Development and Health Industry”, Gubernur BI meyakinkan pelaku usaha Tiongkok untuk tidak ragu berinvestasi di Indonesia.

Baca juga : Di Tengah Kondisi Hujan dan Cuaca Dingin, WNI Antusias Mengikuti Rangkaian Kegiatan Idul Fitri di KBRI Beijing

"Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi terbaik di dunia karena lima alasan. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kedua, ekonomi yang stabil dan tangguh. Ketiga, reformasi yang terus berlangsung. Keempat, digitalisasi ekonomi dan keuangan. Serta kelima, penggunaan mata uang lokal dengan sejumlah negara” ujar Perry.

Sementara itu, Deputi Kemeninves/BKPM menyampaikan profil Tiongkok sebagai salah satu 
negara dengan kontribusi PMA terbesar di Indonesia. Secara akumulatif, nilai investasi  Tiongkok di Indonesia sejak 2017 sampai dengan Semester I 2022 mencapai USD 22.1 miliar, dengan pertumbuhan PMA tahunan selama kurun waktu tersebut sebesar 9.4%. 

Baca juga : Tiga Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Raih Juara Dalam Beijing Youth Science Creation Competition ke-43

Forum yang dilaksanakan secara hybrid tersebut dihadiri oleh sekitar 300 peserta daring dan luring, yang sebagian diantaranya merupakan perusahaan yang ingin memperluas investasi maupun memiliki rencana investasi di Indonesia.

“Saya mendorong para pebisnis di Tiongkok untuk memanfaatkan forum bisnis hari ini secara maksimal, dan saya menjamin bahwa seluruh 
Perwakilan RI di Tiongkok akan dengan senang hati memfasilitasi rencana investasi calon investor di Indonesia” jelas Djauhari (26/09).

Baca juga : Warisan Roemah Indonesia Hadir di Beijing

Para pembicara sesi pembukaan menyampaikan mengenai perkembangan hubungan bilateral 
Indonesia – Tiongkok khususnya di bidang ekonomi serta upaya untuk lebih mendorong minat pelaku usaha Tiongkok berbisnis di Indonesia, khususnya di 3 sektor industri yang diangkat sebagai tema Forum Bisnis, mengingat iklim investasi yang semakin kondusif di Indonesia antara lain melalui penerbitan UU Cipta Kerja dan kesepakatan Local Currency Settlement(LCS).

Sesi presentasi menghadirkan narasumber dari Kemeninves/BKPM, Bank Indonesia, serta para 
pembicara perusahaan Tiongkok dari sektor digital (Tencent dan Oppo), energi (CATL/Brunp) dan kesehatan (BGI Group). Di akhir sesi presentasi, TopWe Law Firm – sebuah firma hukum yang berbasis di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian – menyerahkan terjemahan UU Cipta Kerja berbahasa Mandarin kepada para perusahaan Tiongkok dimaksud. 

Sesi diskusi diikuti oleh para panelis daring (Kemeninves/BKPM dan BI Pusat) dan luring 
(Konjen RI Guangzhou, Konjen RI Shanghai, Presiden Energy China International dan Manajer Kantor Cabang Bank Mandiri di Shanghai).

Dalam sesi yang dimoderatori oleh Presiden INACHAM, James Hartono, tersebut telah  dielaborasi lebih lanjut mengenai upaya peningkatan investasi dan perdagangan di Indonesia dengan memanfaatkan LCS, yang salah satunya mempermudah transaksi pembayaran  menggunakan mata uang Rupiah dan Renminbi.

Terdapat beberapa pertanyaan terkait LCS yang disampaikan oleh peserta yang hadir, salah 
satunya mengenai manfaat yang dapat didapatkan dari mekanisme LCS jika perusahaan asing 
melakukan transaksi pembelian perlengkapan produksi dari luar negeri ke Indonesia.

“Dengan menggunakan konversi valuta langsung dari Renminbi ke Rupiah maupun sebaliknya, pelaku 
usaha Tiongkok dapat mengurangi biaya transaksi yang timbul dari transaksi valuta asing dan 
mengurangi risiko atas fluktuasi yang mungkin terjadi pada valuta asing, khususnya Dolar AS,” 
tanggap Jantra Patiwiri, Kepala Kantor Cabang Bank Mandiri di Shanghai.

Dalam kesempatan forum tersebut, tiga perusahaan Tiongkok, yaitu Energy China International, China Tianying (CNTY) dan Qinfa Group berkesempatan untuk mengumumkan rencana investasi maupun perluasan aktivitas bisnis mereka di Indonesia yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Konjen RI Guangzhou mengakhiri Forum dengan mengundang para investor Tiongkok menjajaki lebih banyak peluang bisnis di Indonesia dan menekankan kesiapan seluruh Perwakilan RI di Tiongkok untuk memfasilitasi minat investasi dimaksud. 

Forum bisnis ini diselenggarakan di Guangzhou, ibukota Provinsi Guangdong yang tercatat memiliki pertumbuhan PDB tertinggi di Tiongkok selama 33 tahun berturut-turut, termasuk periode Semester I 2022. Guangdong juga merupakan tuan rumah dari beberapa perusahaan ternama yang masuk dalam jajaran Fortune Global 500 menjadikannya sebagai target wilayah potensial untuk promosi potensi dan peluang investasi di Indonesia. (Lka)

Artikel Terkait
Di Tengah Kondisi Hujan dan Cuaca Dingin, WNI Antusias Mengikuti Rangkaian Kegiatan Idul Fitri di KBRI Beijing
Tiga Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Raih Juara Dalam Beijing Youth Science Creation Competition ke-43
Warisan Roemah Indonesia Hadir di Beijing
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas