INDONEWS.ID

  • Sabtu, 12/11/2022 12:11 WIB
  • Fokus Atasi Krisis Pangan dan Resesi Ekonomi serta Menjaga Stabilitas Kawasan, Indonesia dalam KTT ASEAN Plus Three

  • Oleh :
    • luska
Fokus Atasi Krisis Pangan dan Resesi Ekonomi serta Menjaga Stabilitas Kawasan, Indonesia dalam KTT ASEAN Plus Three

Phnom Penh, INDONEWS.ID - Memasuki hari keempat kunjungan kerja di Phnom Penh, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN Plus Three (APT) yang digelar pada Sabtu (12/11). 

Lebih lanjut, KTT ASEAN Plus Three merupakan pertemuan antara pemimpin ASEAN ditambah dengan pemimpin RRT, Jepang, dan Republik Korea. Kerja sama APT sendiri telah dimulai sejak terjadinya krisis keuangan pada tahun 1997 dan saat ini menjadi jangkar resilensi ekonomi di kawasan. 

Baca juga : Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara

“APT-lah yang menyelamatkan kita dari krisis keuangan global 2008. Solidaritas dan kerja sama yang membuat ekonomi kawasan mampu bertahan. Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini,” ucap Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo juga menjelaskan setidaknya tiga fokus utama yang harus disiapkan oleh APT yakni terkait dengan penanganan krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.

Baca juga : Komitmen Indonesia di PTM OECD: Aksi Berbasis Solusi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

“Pertama, krisis pangan harus dihindari, mekanisme ketahanan pangan kawasan harus diperkuat, dan cadangan beras darurat APT harus ditingkatkan,” jelas Presiden Joko Widodo.

Lebih jauh, Presiden Joko Widodo menyampaikan langkah-langkah untuk penguatan mekanisme ketahanan pangan selain peningkatan cadangan beras darurat APT yakni terkait dengan teknologi produksi beras berkelanjutan yang mutlak diperlukan serta keharusan integrasi kapasitas produksi dengan sistem logistik anggota APT untuk mengamankan rantai pasok dan stabilisasi harga beras.

Baca juga : Bertemu Wakil Perdana Menteri Belanda, Menko Airlangga Angkat Potensi Kerja Sama Giant Sea Wall

Dalam pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN sebelumnya, Menko Airlangga menjelaskan bahwa isu ketahanan pangan juga akan diangkat menjadi salah satu prioritas ekonomi pada masa Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi krisis pangan.

Terkait dengan langkah antisipasi resesi ekonomi di kawasan, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa berbagai perangkat finansial anggota APT harus dijalankan dengan saling bersinergi, khususnya melalui Chiang Mai Initiative Multilateralisation. Juga ditekankan mengenai pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi yang erat antar lembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi sumber daya domestik, dan kecermatan menjaga inflasi.

“Ketika ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning 
dan dukungan likuiditas,” jelas Presiden Joko Widodo. 

Presiden Joko Widodo juga menjelaskan bahwa stabilitas, keamanan dan perdamaian di kawasan mutlak diperlukan dan menekankan agar hukum internasional untuk selalu dihormati. Sementara itu, kompetisi juga harus dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik.

“Apabila kita mampu melakukan semua itu, saya yakin kawasan kita akan terus menjadi epicentrum of growth,” pungkas Presiden Joko Widodo.

Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN Plus Three ke-25 yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (Lka)

Artikel Terkait
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Komitmen Indonesia di PTM OECD: Aksi Berbasis Solusi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Bertemu Wakil Perdana Menteri Belanda, Menko Airlangga Angkat Potensi Kerja Sama Giant Sea Wall
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas