INDONEWS.ID

  • Sabtu, 12/11/2022 17:41 WIB
  • Jokowi Harap Kemitraan ASEAN-India Jadi Pendorong Penyelesaian Isu Pangan dan Kesehatan

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Jokowi Harap Kemitraan ASEAN-India Jadi Pendorong Penyelesaian Isu Pangan dan Kesehatan

Phnom Penh, INDONEWS.ID - Meski di tengah situasi dunia yang sedang mengalami banyak tantangan, kemitraan ASEANdan India yang saat ini telah memasuki usia ke-30 diharapkan dapat mendorong penyelesaian berbagai tantangan yang terjadi terutama untuk pangan, kesehatan, dan stabilitas di kawasan khususnya kawasan Indo-Pasifik.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo yang turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam KTT ASEAN dan India ke-30 yang digelar di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11).

Baca juga : Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa kemitraan ASEAN-India dapat difokuskan pada tiga hal yakni menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang stabil, damai dan sejahtera, serta kerja sama di bidang kesehatan dan pangan.

“Indo-Pasifik adalah kawasan yang strategis, maka kawasan ini tidak luput dari rivalitas yang jika tidak dikelola dengan baik akan dapat menjadi konflik terbuka.ASEAN – India harus dapat

Baca juga : Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

menjadi guardian bagi stabilitas dan kemakmuran di Indo-Pasifik,” kata Presiden Joko Widodo dalam KTT yang dihadiri oleh para pemimpin ASEAN dan Wakil Presiden India Jagdeep
Dhankhar tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa Indo-Pasifik harus diisi dengan kerja sama konkret, dan oleh karena itu, juga mengundang India untuk menghadiri Indo Pacific Infrastructure Forum yang akan dilaksanakan tahun depan dan bersamaan dengan berlangsungnya Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

Baca juga : Menko Airlangga: Fundamental Ekonomi Indonesia Cukup Kuat Meredam Dampak Potensi Eskalasi Konflik di Kawasan Timur Tengah Pasca Serangan Iran

Terkait dengan kerja sama di bidang kesehatan, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kerja sama tersebut perlu diperluas cakupannya, termasuk dalam pengadaan bahan baku obat dan obat-obatan. Presiden juga mengimbau agar jangan sampai terjadi kembali terputusnya rantai pasok bahan baku obat dan obat-obatan di masa mendatang.

Kemudian tentang kerja sama bidang pangan, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa salah satu penyebab terjadinya krisis pangan yakni adanya krisis pupuk. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Global Crisis Response Group (GCRG) disebutkan bahwa jika krisis pupuk terjadi maka akan berdampak pada produksi beras tahun depan dan mempengaruhi lebih dari 3 miliar orang. “ASEAN-India harus menjadi pendorong agar krisis pupuk dapat dihindari,” tegas Presiden Joko Widodo.

Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN–India ke-30 yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

 

 

Artikel Terkait
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
Menko Airlangga: Fundamental Ekonomi Indonesia Cukup Kuat Meredam Dampak Potensi Eskalasi Konflik di Kawasan Timur Tengah Pasca Serangan Iran
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas