INDONEWS.ID

  • Sabtu, 19/11/2022 20:16 WIB
  • Menko Airlangga: KTT APEC 2022 Usung Togetherness bagi Keberhasilan Pemulihan Ekonomi Global

  • Oleh :
    • luska
Menko Airlangga: KTT APEC 2022 Usung Togetherness bagi Keberhasilan Pemulihan Ekonomi Global

Bangkok, INDONEWS.ID - Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis dengan menjadi satu-satunya negara yang menjadi anggota di tiga forum penting dunia yakni G20, APEC, dan juga ASEAN. Dengan 
memegang Presidensi G20 di 2022 serta Keketuaan ASEAN di 2023, Indonesia semakin memainkan peranan yang penting dalam mendorong kolaborasi dan sinkronisasi agenda di antara ketiga forum internasional dan regional tersebut, serta dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan perdamaian dan kemakmuran dunia.

“Fungsi Indonesia menjadi strategis, dan betul-betul Indonesia menjadi jembatan penghubung antara tiga forum tersebut. Bahkan Leaders’ Declaration pada forum APEC kali ini pada akhirnya mengadopsi penuh formula Leaders’ Declaration G20 Bali, word by word,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam sesi wawancara dengan para awak media seusai closing ceremony KTT APEC 2022 di Bangkok, Thailand, Sabtu (19/11).

Baca juga : Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara

Menko Airlangga menjelaskan betapa alotnya pembahasan untuk dapat mencapai kesepakatan bagi Leaders’ Declaration pada forum APEC tersebut, namun pada akhirnya semua merujuk kepada Bali G20 Leaders’ Declaration. Hal tersebut didukung oleh pelaksanaan kedua forum penting dunia ini yang terjadi back to back, dan deklarasi yang dicetuskan di Bali itulah yang sudah mendapat persetujuan dari 20 Negara Anggota G20, sehingga versi tersebut yang diadopsi penuh untuk deklarasi pada forum APEC.

Melalui APEC Leaders’ Declaration, para pemimpin Ekonomi APEC berhasil menyepakati komitmen bersama untuk merespon tantangan bersama, antara lain untuk mendukung reformasi sistem perdagangan multilateral guna menghadapi berbagai perkembangan tantangan yang muncul, serta menguatkan komitmen untuk mengatasi disrupsi rantai pasok.

Baca juga : Komitmen Indonesia di PTM OECD: Aksi Berbasis Solusi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Kemudian, mendorong pertumbuhan yang kuat, seimbang, berkelanjutan, dan inklusif, termasuk untuk mendukung UMKM dan perusahaan rintisan (start-up).

“Forum APEC ini juga mendorong multilateralisme dan mendukung hasil dari The WTO's 12th  Ministerial Conference (MC12) untuk mendorong WTO sebagai platform di Asia Pasifik untuk 
menyamakan rule of law perdagangan. Karena APEC ini adalah 60% dari perekonomian dunia 
atau nilainya setara dengan USD59 triliun,” tutur Menko Airlangga.

Baca juga : Bertemu Wakil Perdana Menteri Belanda, Menko Airlangga Angkat Potensi Kerja Sama Giant Sea Wall

Selanjutnya, para pemimpin Ekonomi APEC akan mendorong kerja sama untuk menjembatani  kesenjangan digital melalui fasilitasi infrastruktur serta meningkatkan keahlian serta literasi digital, dan juga memperkuat sektor agrikultur untuk mendukung ketahanan pangan kawasan.

“Terkait bidang digital, APEC mendorong pemberdayaan mulai dari pemberdayaan perempuan dan pemuda, hingga mendorong kesetaraan dan inklusivitas UMKM. Indonesia mendukung agar digitalisasi UMKM tersebut menjadi bagian dari global supply chain. Kita tahu bahwa seluruh wilayah ASEAN sangat bergantung satu sama lain, termasuk dalam intra ASEAN trade 
dan value chain. Supply chain menjadi penting, bukan hanya bergantung kepada cost, melainkan juga kepada nilai-nilai yang akan dibawa serta security-nya. Dalam forum APEC tahun ini juga didorong mengenai sustainable goods and services yang tentunya akan dibawa dalam kepemimpinan Amerika Serikat tahun depan,” jelas Menko Airlangga.

Sementara itu, KTT APEC 2022 juga berhasil menyepakati The Bangkok Goals for the Bio –
Circular Green Economy yang merupakan suatu pendekatan bersama mengenai pemulihan ekonomi pasca pandemi yang inklusif dan berimbang, guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh serta menjaga lingkungan hidup.

Menurut Menko Airlangga, di Indonesia sudah banyak melibatkan tentang ekonomi hijau dan  sirkular tersebut, antara lain dalam industri farmasi dan pertanian.

“Bahkan Amerika Serikat akan menarik lebih panjang lagi bahasan ini untuk upaya penurunan gas metana. Selain itu, yang akan didorong Amerika Serikat punya benang merah dengan apa yang dilakukan di G20 Bali yaitu mengenai Just Energy Transition dan Framework Economy Indo Pacific,” katanya.

“Hampir seluruhnya pembahasan di APEC ini ada benang merah dengan yang dibahas di G20. Salah satu benang merah paling kuat adalah antara ASEAN, G20, dan APEC yakni kebersamaan (togetherness). Dengan togetherness, kita akan kuat dan berhasil dalam global economic recovery,” pungkas Menko Airlangga. (Lka)
 

Artikel Terkait
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Komitmen Indonesia di PTM OECD: Aksi Berbasis Solusi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Bertemu Wakil Perdana Menteri Belanda, Menko Airlangga Angkat Potensi Kerja Sama Giant Sea Wall
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas