INDONEWS.ID

  • Kamis, 24/11/2022 20:34 WIB
  • Kolaborasi BPOM dan Kemenkes Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kolaborasi BPOM dan Kemenkes Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut
Plt. Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor BPOM, Togi Junice Hutadjulu dan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Muhammad Syahril Dalam diskusi bertema

Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus berupaya keras menelusuri penyebab terjadinya kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) misterius pada anak di Indonesia. Hingga kini jumlahnya mencapai 324 kasus dan tersebar di 27 provinsi.

Sejak Oktober, BPOM terus melakukan investigasi menguak pelanggaran hukum dalam proses pembuatan obat dengan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

Baca juga : KPK Panggil 2 Saksi Terkait Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes

Demikian disampaikan Plt. Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor BPOM, Togi Junice Hutadjulu dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Kamis, 24 November 2022.

"Semenjak mendapat laporan dari Kementerian Kesehatan, kita langsung melakukan investigasi dan penelusuran terhadap obat-obat yang digunakan oleh pasien. Kemudian kita melakukan sampling dari obat-obat itu serta testing. Setelah itu menetapkan obat-obat mana yang tidak memenuhi syarat," kata Togi.

Baca juga : Pemerintah Tegaskan Terus Berantas Kejahatan Keuangan Digital

Dalam diskusi bertema "Perkembangan Hasil Penelitian Obat Mengandung EG dan DEG pada Kasus Gagal Ginjal Akut" itu, Togi menjelaskan, pihaknya lalu mengumumkan kepada publik terkait obat yang layak dikonsumsi. Hingga kini BPOM telah melakukan siaran pers sebanyak 11 kali.

Selain itu, pihaknya juga melakukan intensifikasi pengawasan produk serta verifikasi dengan mewajibkan perusahaan-perusahaan farmasi melaporkan hasil uji sampel kepada BPOM hingga pengawasan terhadap sarana produksi dan distribusi.

Baca juga : KemenPAN-RB: Setiap Rupiah Kita Kawal Penggunaannya

Bahkan, kata Togi, BPOM sendiri juga melakukan langkah hukum berupa mencabut izin perusahaan dan telah menyerat perusahan-perusahan yang diduga melakukan pelanggaran. Sejauh ini telah ada dua perusahaan yang ditahan pihak kepolisian.

"Ada dua perusahaan yang sudah ditahan. Sekali lagi proses ini kita ambil setelah melalui beberapa tahapan termasuk uji laboratorium di lab mengenai sumber obat yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak," beber Togi.

Tidak Ada Penambahan Kasus

Pada forum yang sama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Muhammad Syahril menyampaikan kabar gembira terkait perkembangan terkahir kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia. Menurtunya, selama dua pekan terakhir belum ada penambahan kasus baru.

Dalam kesempatan tersebut, Syahril menyebutkan, Kemenkes mencatat terdapat total 324 kasus GGAPA pada anak dengan rincian sebanyak 200 pasien dinyatakan meninggal dunia. Sementara terdapat 113 dinyatakan sembuh. Namun kasus GGAPA yang menyebar hingga ke-27 provinsi di Indonesia ini menyisakan 11 kasus yang terdapat di 3 provinsi dan masih dalam perawatan.

“Hingga saat ini kasus gangguan ginjal akut pada anak yang masih dirawat tersisa 11 orang. Ini merupakan upaya bersama di mana angka penambahan tidak ada dan angka kematian juga tidak ada lagi. Yang ada adalah angka kesembuhan,” kata Syahril.

Syahril berharap, pasien GGAPA pada anak yang masih dirawat di RSCM dapat sembuh kembali setelah pemberian obat antidotum atau penawar pemberian fomepizole.

Meski anak telah dinyatakan sembuh, Syahril menegaskan, Kemenkes melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) masih melakukan pemantauan untuk mengetahui perkembangan selanjutnya.

“Kita terus kontrol untuk melihat perkembangan mungkin ada suatu efek-efek atau masalah-masalah kesehatan selanjutnya,” ucapnya.

Artikel Terkait
KPK Panggil 2 Saksi Terkait Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes
Pemerintah Tegaskan Terus Berantas Kejahatan Keuangan Digital
KemenPAN-RB: Setiap Rupiah Kita Kawal Penggunaannya
Artikel Terkini
Menteri PANRB Minta Instansi Pemerintah Segera Rampungkan Rincian Formasi ASN 2024
Seleksi CASN 2024 Segera Dimulai, Pemerintah Penuhi Formasi Talenta Digital
TB dan "Airborne Infections Defense Platform" di Serang
Pj Gubernur Agus Fatoni Bersama Kedubes Kanada Perkuat Kerjasama Penanganan Permasalahan Perubahan Iklim
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas