INDONEWS.ID

  • Senin, 02/01/2023 19:05 WIB
  • Lima Kecamatan Terdampak Banjir di Kabupaten Pati Telah Surut

  • Oleh :
    • very
Lima Kecamatan Terdampak Banjir di Kabupaten Pati Telah Surut
Banjir di Pati. (Foto: Tribunnews.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Lima kecamatan di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, yang terdampak banjir telah surut pada hari ini, Senin (2/1).

BPBD setempat memutakhirkan data terkini hingga pukul 12.00 WIB. Banjir melanda sejumlah kecamatan sejak Sabtu (31/12), pukul 03.00 WIB.

Baca juga : Banjir Rendam Satu Desa di Subulussalam, Aceh

Seperti dikutip dari siaran pers Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., bencana banjir ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Pati selama satu minggu terakhir sehingga debit air Sungai Silugonggo yang berada di wilayah Kecamatan Juwana meluap.

“Kelima kecamatan yang genangannya telah surut berada di Kecamatan Tambakromo, Kayen, Tayu, Margoyoso dan Batangan. Sedangkan enam kecamatan lain masih terpantau adanya genangan, yaitu di Kecamatan Gabus, Juwana, Sukolilo, Pati, Margorejo dan Dukuhseti,” ujarnya.

Baca juga : Upaya Pendekatan Pemda Maybrat Berhasil, Pelaku Pemanahb Koramil Akhirnya Menyerahkan Diri

Dari sejumlah kecamatan terdampak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati melaporkan 17 jiwa di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, mengungsi di rumah kerabat yang berada di desa lain.

Di samping itu, di Desa Sejomulyo, Kecamatan pati, terdapat 1 warga mengungsi. Sedangkan di wilayah Desa Mustokoharjo, Kecamatan Pati, sebanyak 2 warga juga mengungsi sementara di rumah kerabat terdekat.

Baca juga : Komitmen pada "NTT" Dorong Ansy Lema Mendaftar di Pilkada

Pada wilayah Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, sejumlah warga sebanyak 15 jiwa (5 KK) mengungsi sementara waktu di rumah kerabat. Masih di kecamatan ini, sejumlah warga Desa Karangrowo masih mengungsi. Petugas di lokasi terdampak masih memastikan jumlah warga yang melakukan pengungsian.  

Data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi BNPB, sebanyak 4.521 jiwa (1.094 KK) terdampak yang tersebar pada sebelas kecamatan di Kabupaten Pati sejak Sabtu lalu (31/12). Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musola dan akses jalan. Aset warga turut terendam, antara lain sawah dan kebun tebu.

Saat banjir terjadi, BPBD Kabupaten Pati melaporkan tinggi muka air antara 20 hingga 120 cm.

Merespons kejadian ini, BPBD setempat telah menurunkan personelnya untuk melakukan upaya penanganan darurat. Petugas daerah dibantu relawan yang berada di Kabupaten Pati untuk memberikan pertolongan atau evakuasi maupun penilaian kebutuhan di lokasi terdampak. Perlengkapan dan peralatan evakuasi disiagakan BPBD dan dinas terkait lainnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pati menyiagakan fasilitasnya untuk mendukung pelayanan medis terhadap warga terdampak. BPBD pun juga mengoperasionalkan dapur umum dan pos lapangan di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus.

Sementara itu, berdasarkan kajian inaRISK, Pati yang berbatasan dengan Laut Jawa ini memiliki 21 wilayah kecamatan dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Sejumlah wilayah yang saat ini dilanda banjir termasuk pada wilayah dengan potensi tersebut, seperti di Kecamatan Sukolilo, Tambakromo, Kayen, Tayu, Margoyoso, Batangan, Gabus, Juwana, Pati, Margorejo dan Dukuhseti.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siap siaga terhadap banjir susulan. Prakiraan cuaca hingga esok, Selasa (3/1), wilayah Kabupaten Pati masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan. Kesiapsiagaan di tingkat keluarga dibutuhkan untuk menjaminkeselamatan setiap anggota di rumah, seperti rencana evakuasi, penyiapan tas siaga bencana dan tetap menerapkan protokol kesehatan. ***

Artikel Terkait
Banjir Rendam Satu Desa di Subulussalam, Aceh
Upaya Pendekatan Pemda Maybrat Berhasil, Pelaku Pemanahb Koramil Akhirnya Menyerahkan Diri
Komitmen pada "NTT" Dorong Ansy Lema Mendaftar di Pilkada
Artikel Terkini
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Depan Pendidikan Era Digital, Tingkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas