Jakarta, INDONEWS.ID - Pembahasan seputar gempa Turki yang terjadi beberapa pekan lalu, tidak bisa dilepas pisahkan dari sosok Frank Hoogerbeets, seorang seismolog asal Belanda. Dua hal masih menjadi topik utama yang dibahas jagat maya internasional.
Pasalnya, sebelum gempa bermagnitudo 7,8 dan 7,7 itu mengguncang Turki itu terjadi, Hoogerbeets memprediksi akan terjadi bahwa akan terjadi gempa yang besar dalam waktu dekat. Pesan itu dia unggah melalui cuitannya di Twitter.
Dalam cuitan itu Hoogerbeets mengatakan, “Cepat atau lambat akan ada gempa M7,5 di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordania, Suriah, Lebanon).”
Baru-baru ini, Hoogerbeets membuat heboh lagi dengan memprediksi akan terjadi gempa dahsyat dengan kekuatan lebih besar yakni bisa di atas magnitudo 8. Salah satu negara yang dia sebut dalam prediksinya itu adalah Indonesia.
Lantas, siapakah Frank Hoogerbeets?
Hoogerbeets merupakan peneliti dan seismolog Belanda yang bekerja di Solar System Geometry Survey (SSGEOS). SSGEOS adalah lembaga penelitian yang bertugas memantau geometri antara benda langit dan bumi.
Mereka kemudian menghubungkannya dengan aktivitas seismik di Bumi. SSGEOS tempatnya bekerja juga men-tweet terkait gempa besar, sebelum ada gempa Turki.
“Aktivitas seismik yang lebih besar dapat terjadi dari 4-6 Februari, kemungkinan besar hingga kekuatan menengah atau tinggi. Ada sedikit kemungkinan peristiwa seisimik yang lebih besar sekitar 4 Februari,” tulis akun @ssgeos pada 2 Februari 2023.
Melansir frankhoogerbeet.com, prediksi Hoogerbeets tidak boleh dianggap sebagai ramalan gempa bumi secara resmi. Saat ini sebagian gempa bumi terjadi tanpa adanya peringatan. Ilmu prediksi gempa pun masih berkembang.
Oleh karena itu masyarakat harus selalu mengandalkan sumber resmi seperti Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) atau badan pemantauan seismik di masing-masing negara guna mendapat informasi akurat serta terkini.
Pria yang memprediksi gempa sebelum terjadi gempa Turki dengan magnitudo 7,8 ini memperkuat prediksinya berdasar pergerakan langit. Pada video yang dirilis YouTube, Senin (27/2/2023), dia juga memperingatkan gempa dahsyat pada awal Maret 2023.
Hoogerbeets memperkirakan kekuatan gempa itu bisa melebihi M8. Daerah yang berpotensi terdampak gempa, menurut perkiraan itu, membentang sejauh ribuan kilometer, yaitu dari Semenanjung Kamchatka serta Kepulauan Kuril di Timur Jauh Rusia hingga di Filipina dan Indonesia.