INDONEWS.ID

  • Kamis, 06/04/2023 16:55 WIB
  • Kenaikan Komoditas Jelang Lebaran, Pemerintah Sejak Dini Harus Lakukan Pengendalian Harga

  • Oleh :
    • very
Kenaikan Komoditas Jelang Lebaran, Pemerintah Sejak Dini Harus Lakukan Pengendalian Harga
Harga sembako. (Foto: Fajar.co)

Jakarta, INDONEWS.ID – Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran pada April 2023, masyarakat perlu mewaspadai naiknya harga sembako dan komoditas, seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, tarif angkutan darat dan udara serta kenaikan komoditas yang lainnya.

Karena itu, pemerintah harus melakukan berbagai antisipasi supaya bisa menekan seminimal mungkin kenaikan harga yang ujungnya membuat masyarakat semakin sulit.

Baca juga : Beberkan Kinerja Strategis 2024, Kepala BSKDN: Fokus Wujudkan Pemerintahan yang Transparan dan Akuntabel

Hal itu dikatakan Pengamat Ekonomi dan Energi Terbarukan lulusan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Ir. Djonli Tangkilisan, ST, MT kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/4/23).

Menurut Djonli, kenaikan harga berbagai komoditas menjelang Lebaran, biasanya dipahami sebagai tradisi tahunan. Sebaiknya, pemerintah sudah sejak dini melakukan berbagai ikhtiar pengendalian harga.

Baca juga : Tidak Simpang Siur, Pemerintah Diminta Jelaskan Penerapan KRIS Secara Komprehensif

"Ikhtiar pengendalian harga jangan ujug-ujug dilakukan. Harus ada proses lebih dini dan bersifat antisipatif. Sehingga stabilitas harga-harga on the track dan dapat dikendalikan dengan baik," kata Djonli yang pada Pemilu 2024 maju sebagai Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu).

Pemerintah, kata Djonli, harus memiliki perhatian khusus kepada masyarakat menengah ke bawah, khususnya dalam menghadapi Lebaran.

Baca juga : PIS Dukung Pemerintah Indonesia Wujudkan Kemerdekaan Palestina

"Karena itu, saya mengingatkan dan mendorong pemerintah untuk melakukan terobosan kebijakan program pengendalian harga dan meminimalisir inflasi menjelang Lebaran. Masyarakat kecil dan menengah harus menjadi prioritas dalam kebijakan pemerintah sehingga masyarakat kecil dan menengah dapat menghadapi Lebaran dengan baik," ujar Djonli.

Djonli mengatakan, pihaknya sangat concern dan memperhatiakan kehidupan masyarakat kecil dan kaum marginal. Termasuk di dalamnya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Negara harus hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat kecil dan kaum marginal. Pemerintah harus memperhatikan nasib mereka. Tidak boleh absen, bahkan sebaiknya memprioritaskan mereka agar kehidupan ekonominya baik," kata Djonli.

Saat ini, menurut Djonli, kehidupan ekonomi masyarakat sangat sulit. Dampaknya juga berimbas pada terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai sektor industri. Ditambah lagi angka pengangguran yang patut menjadi perhatian dan memprihatinkan.

"Saya berharap, pemerintah harus bergerak cepat untuk menghadapi dan mengatasi problematika ekonomi nasional secara tepat dengan mengedepankan prioritas kebijakan ekonomi bagi masyarakat kecil dan menengah. Saya yakin pemerintah dapat melakukannya," tandas Djonli. ***

Artikel Terkait
Beberkan Kinerja Strategis 2024, Kepala BSKDN: Fokus Wujudkan Pemerintahan yang Transparan dan Akuntabel
Tidak Simpang Siur, Pemerintah Diminta Jelaskan Penerapan KRIS Secara Komprehensif
PIS Dukung Pemerintah Indonesia Wujudkan Kemerdekaan Palestina
Artikel Terkini
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas