Jakarta, INDONEWS.ID - Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia menjaring aspirasi masyarakat mengenai pemimpin selanjutnya usai masa kepemimpinan Jokowi berakhir. Musra melakukan voting di 3 kota di Sumatera, hasilnya Prabowo Subianto unggul di Langsa, Aceh dan Bengkulu sedangkan Airlangga Hartarto menang di Jambi.
Hasil voting tersebut diungkap Panel Barus Ketua Panitia mengatakan, dari hasil Musra di tiga kota, Prabowo menang di Aceh dan Bengkulu dan Airlangga di Jambi. Bila dihubungkan dengan konstalasi hari ini Prabowo disandingkan dengan Airlangga, mungkin saja secara kebetulan sama dengan apa yang diinginkan rakyat di tiga kota tersebut.
"Tapi saya kira ini tidak ada korelasinya, itu hanya dinamika hari ini. Sementara Musra sudah melakukan voting di tiga kota sejak 15 Maret lalu. Ya mungkin secara kebetulan saja", pungkasnya sambil tersenyum.
Kala disinggung apakah hasil Musra sejalan dengan keinginan pemimpin saat ini, Barus mengiyakan pernyataan tersebut dan mengatakan, logika kami dalam bertindak pasti berangkat dari hasil Musra. Dirinya meyakinkan Musra tetap setia dengan apa yang telah mereka lakukan selama 9 bulan terakhir, apa yang dihasilkan menjadi pijakan mereka ke depan.
"Apa yang sudah dihasilkan Musra, tiga besar ada Prabowo, Airlangga, ada Ganjar, dan nama-nama lain yang sudah kita kenal. Secara frekwensi Airlangga mengungguli Prabowo tapi secara rekapitulasi Prabowo unggul, begitu kawan", tandasnya.
Sementara, untuk nama Wakil Presiden Mahfud MD jadi pilihan teratas di Jambi dan Bengkulu, sedangkan Moeldoko pilihan warga Langsa Aceh. Dua nama itu dipilih 40 persen responden jauh mengungguli nama-nama sepert AHY, Gubernur Jatim, dan Anies Baswedan.
"Kalau di Wapres ada nama Mafud, angkanya cukup ketat dengan Moeldoko. Ada juga Arsyad Rasid yang terus membayangi dua tokoh tersebut. Ada juga nama Sandiaga, Ridwan Kamil di bursa Wapres", tuturnya.
Dijelaskan, pemilihan tersebut dilakukan secara e-voting setelah diadakan dialog kebangsaan, dan menghasilkan isu yang diharapkan bisa ditangani oleh sosok yang mereka pilih. Di Aceh persoalan kesejahteraan menjadi isu utama, mengingat Aceh adalah propinsi yang tengah menjadi pusat pertanian di Sumatera.
Sementara program prioritas yang diharapkan masyarakat 3 kota itu, ialah lapangan usaha dan ketersediaan pekerjaan yang diikuti ekspektasi atas program pendidikan, serta layanan kesehatan gratis.
Baik warga Aceh, Jambi, dan Bengkulu mengharapkan sosok pemimpin yang mereka inginkan adalah pemimpin yang jujur dan bersih. Lalu pemimpin yang berani, tegas, dan berwibawa. Dan lucunya pemimpin yang merakyat dinilai tak penting, meski nilainya diatas 4 kriteria lain.