INDONEWS.ID

  • Kamis, 13/04/2023 16:08 WIB
  • Ibaratkan KPK Seperti Masjid, Jusuf Kalla: Akan Efektif Bila Bebas Politik Praktis

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Ibaratkan KPK Seperti Masjid, Jusuf Kalla: Akan Efektif Bila Bebas Politik Praktis

Jakarta, INDONEWS.ID - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK agar tidak tercemar politik praktis. Ia menilai KPK baru bisa kerja secara efektif bila bekerja secara independen.

KPK, menurut JK sapaan Jusuf Kalla, ibarat layaknya sebuah masjid. Ia mengatakan sebuah masjid baru bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat bila tidak tercampur politik.

Baca juga : Ramadan, PTPN IV Regional 4 Bantu Pembangunan Tiga Masjid di Jambi

"Saya bilang kan KPK sama dengan masjid. Baru bisa masjid berfungsi kalau betul-betul kalau tidak urusan politik macam-macam," kata JK pada Kamis 13 April 2023 dalam sebuah acara perjanjian kerjasama antara Dewan Masjid Indonesia (DMI) dengan KPK di Jakarta, Kamis 13 April 2023.

Oleh karenanya, Ketua DMI itu meminta agar KPK dijaga dari unsur politik praktis. Ia juga mengharapkan agar terhindar dari politik praktis seperti yang belakangan ini diisukan terjadi di KPK.

Baca juga : Implementasi Konsep At-Tasamuh: Beribadah di Bulan Ramadan Tanpa Melupakan Berbuat Baik dengan Sesama Manusia

"Untuk itu, jangan terjadi suatu pengaruh politik masuk ke situ. Seperti banyak diisukan," ujar Wakil Presiden Republik Indonesia dua periode tersebut.

Selain itu, JK juga menyinggung peran penting Dewan Pengawas KPK. Ia menilai adanya Dewan Pengawas akan meluruskan kerja-kerja KPK jika dinilai sudah mulai keluar jalur dari penegakan hukum.

Baca juga : Prof. Tjandra Yoga Aditama dan JK Hadiri "Sotf Launching" Pabrik Kantong Darah Nasional Pertama

"Karena itulah, baguslah ada pengawas yang mengawasi. Dan itu adalah mekanisme yang bagus sebenarnya yang harus berjalan," kata JK.

Belakangan ini, KPK diterpa dengan berbagai isu internal yang mencuat kepada publik. Isu tersebut menjadi perbincangan bermula sejak pencopotan Endar Priantoro sebagai direktur penyelidikan.

Pencopotan Endar Priantoro tersebut ditengarai masih berkaitan dengan isu pengusutan kasus Formula E di KPK. Meski begitu, KPK membantah pencopotan tersebut berkaitan dengan penanganan kasus di internal komisi antirasuah.

Setelah viral berita pencopotan Endar, lagi-lagi KPK diterjang isu tak sedap lainnya. Di internet, beredar video yang menunjukkan dugaan pembocoran dokumen hasil penyelidikan kasus korupsi di Kementrian ESDM. Kabarnya, pembocoran tersebut dilakukan oleh salah seorang pimpinan KPK.

Setelah polemik pembocoran dokumen tersebut, kemudian muncul lagi salah seorang pimpinan KPK lain diduga melakukan komunikasi dengan pihak yang sedang berperkara di KPK. Pihak yang diduga berperkara tersebut masih berkaitan dengan penyelidikan kasus korupsi di Kementrian ESDM.

 

Artikel Terkait
Ramadan, PTPN IV Regional 4 Bantu Pembangunan Tiga Masjid di Jambi
Implementasi Konsep At-Tasamuh: Beribadah di Bulan Ramadan Tanpa Melupakan Berbuat Baik dengan Sesama Manusia
Prof. Tjandra Yoga Aditama dan JK Hadiri "Sotf Launching" Pabrik Kantong Darah Nasional Pertama
Artikel Terkini
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni
TOZO Memperkenalkan Deretan Produk Inovatif Terbaru: TOZO Open Buds Sebagai Flagship
Perayaan Hari Ulang Tahun ke 15 Kabupaten Maybrat
SMP Islam Al Azhar BSD Raih juara 1 Tari Tradisional di Spanyol
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas