INDONEWS.ID

  • Minggu, 23/04/2023 12:57 WIB
  • Prihatin Konflik di Sudan, Senator Indonesia Desak Pemerintah Berperan Aktif Wujudkan Perdamaian

  • Oleh :
    • Mancik
Prihatin Konflik di Sudan, Senator Indonesia Desak Pemerintah Berperan Aktif Wujudkan Perdamaian
Anggota DPR RI, Hilmy Muhammad.(Foto:Ist)

INDONEWS.ID - Di tengah gegap gempit takbir di Tanah Air, masyarakat di Sudan justru dalam kondisi yang memprihatinkan akibat perseteruan dua jenderal elit yang sama-sama memimpin pasukan kuat, yaitu Mohamed Hamdan Dagalo dan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan. Konflik ini memuncak saat menjelang akhir Ramadlan dan menjadi perhatian dunia.

Keprihatinan itu, di antaranya disampaikan oleh Senator Republik Indonesia, Hilmy Muhammad,di sela-sela perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut juga mendesak Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berperan aktif dalam upaya mewujudkan perdamaian di jantung benua Afrika itu.

Baca juga : Apresiasi Pulangkan WNI dari Sudan, Senator Gus Hilmy: Pemerintah Masih Punya Pekerjaan Rumah

“Kami sangat prihatin atas perang saudara ini. Lebih menyedihkan lagi ini terjadi di bulan Ramadlan yang intinya kita diminta untuk menahan diri. Perang bahkan terjadi saat Idul Fitri, yang semestinya kita semua berbahagia merayakannya. Dalam kondisi yang genting ini, kami mendesak pemerintah untuk berperan aktif dalam upaya perdamaian di negeri Sudan,” ujar alumni Khartoum International Institute for Arabic Language, Sudan tersebut kepada media melalui siaran pers pada Sabtu (22/04) sore.

Selain bantuan diplomasi sebagaimana diamanatkan dalam UUD NRI 1945 untuk turut menjaga perdamaian dunia, anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut juga mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan kemanusiaan serta mengevakuasi WNI yang masih tertahan di Negeri Dua Nil itu.

Baca juga : Gus Hilmy Sebut Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Amanat UUD 1945

“WNI kita di Sudan cukup banyak. Jadi pemerintah perlu mengupayakan sesegera mungkin proses evakuasi. Sambil mengevakuasi, kita juga bisa mengirimkan bantuan kemanusiaan. Kami berharap pemerintah tidak menunggu suasana semakin genting dan korban bertambah,” kata Gus Hilmy.

Menurut Gus Hilmy, potensi Indonesia untuk ikut dalam perundingan di Sudan sangat besar mengingat dalam beberapa waktu terakhir, Presiden Joko Widodo melakukan kerja-kerja diplomasi dengan sangat baik, seperti upaya perdamaian Ukraina - Rusia dan R-20. Terlebih lagi, Indonesia memiliki hubungan diplomatik dengan pemerintah Sudan, terutama dalam bidang pendidikan.

Baca juga : Harga Tiket Masuk Borobudur Naik, Senator DIY: Akan Timbul Kesenjangan Wisatawan

“Kami optimis kalau suara kita akan didengar. KIta punya sudah punya track record yang baik dalam upaya diplomasi. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah kita punya beberapa kerja sama yang ditandatangani tahun lalu, di antaranya dalam bidang politik, ekonomi, sains, dan utamanya pendidikan. Ditambah lagi terkait salurah diplomasinya, bisa lewat PBB atau lewat OKI, yang baik Indonesia maupun Sudan sama-sama menjadi anggotanya,” kata Gus Hilmy optimis.*

Artikel Terkait
Apresiasi Pulangkan WNI dari Sudan, Senator Gus Hilmy: Pemerintah Masih Punya Pekerjaan Rumah
Gus Hilmy Sebut Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Amanat UUD 1945
Harga Tiket Masuk Borobudur Naik, Senator DIY: Akan Timbul Kesenjangan Wisatawan
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas