INDONEWS.ID

  • Sabtu, 13/05/2023 16:13 WIB
  • Tolak Permintaan Singapura soal Ekspor Listrik, Luhut: Mau Kalau Proyeknya di Kita

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Tolak Permintaan Singapura soal Ekspor Listrik, Luhut: Mau Kalau Proyeknya di Kita
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat bercerita soal permintaan Singapura ke Indonesia untuk ekspor listrik Energi Baru Terbarukan (EBT). Luhut menegaskan, permintaan itu Indonesia tolak secara mentah-mentah.

Hal itu dilakukan, karena Indonesia baru mau mengekspor listrik EBT jika proyeknya berada di tanah air. Luhut mengungkap hal itu di seminar yang digelar Ikatan Alumni ITB angkatan 1978 di The Westin Jakarta, Selasa (9/5) lalu.

"Singapura minta supaya kita ekspor listrik clean energy. Kita nggak mau, saya bilang nggak mau. Mau kalau proyeknya di kita," kata Luhut dikutip lagi, Sabtu (13/5/2023).

Luhut tegas mengatakan indonesia tidak bisa diatur begitu saja. "Jadi jangan kau yang atur. Ini kan brengsek Singapura. Ini dia pikir kita bodoh aja, tender ke perusahaan-perusahaan kita. Emang gua pikirin," tegas Luhut.

Luhut juga menyinggung kebijakan Indonesia saat ini mengedepankan hilirisasi nikel. Meskipun sulit untuk mengalahkan China karena cukup kompetitif.

"Jadi sekarang policy di Indonesia itu policy nikel. Nggak bisa bersaing ke China karena China very competitive, hanya bisa bersaing kalau AS ikut," ungkapnya.

Sebelumnya dalam catatan detikcom, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap seberapa besar potensi Indonesia mengekspor keperluan listrik hijau atau energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura. Potensi pasokan EBT di Indonesia sendiri disebut sangat besar secara nasional hingga 3.600 sampai 3.700 giga watt.

"Keperluan listrik kita di 2060 untuk 40 tahun ke depan 700 megawatt. Kalau ditanya seberapa besar berapa ekspor, selisihnya kita punyanya 3.600 tapi butuhnya 700. Tetapi angkanya tidak bisa dikurangkan langsung karena yang kita butuhkan bukan megawatt, tetapi satuan listrik dalam satuan kWh. Tetapi secara besar kita punya potensi yang besar, (ekspor) ke Singapura," kata Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE ) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana beberapa waktu lalu.*

Baca juga : Kekurangan Bahan Baku, Pemerintah Larang Indonesia Ekspor Listrik dari Energi Baru Terbarukan
Artikel Terkait
Kekurangan Bahan Baku, Pemerintah Larang Indonesia Ekspor Listrik dari Energi Baru Terbarukan
Artikel Terkini
Perayaan Hari Ulang Tahun ke 15 Kabupaten Maybrat
SMP Islam Al Azhar BSD Raih juara 1 Tari Tradisional di Spanyol
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas