Jambi, INDONEWS.ID - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI terus meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Karena itu, perusahaan menargetkan produksi untuk tahun 2023 mencapai 727 ribu ton.
"Target kami, tahun ini produktivitas TBS harus lebih dari 22,40 ton per hektare melebihi produktivitas tahun lalu,” kata Kepala Subbagian Tanaman PTPN VI, Fery Pratama, di Jambi, beberapa waktu lalu.
Untuk itu, katanya, sebanyak 12 unit usaha PTPN atau unit kebun yang ada telah siap dan bekerja sesuai rencana untuk mencapai 727 ribu ton lebih TBS dari kebun PTPN VI.
PTPN VI juga akan melakukan pemupukan anorganik dan organik yang sesuai rekomendasi balai, pemupukan SM-I yang tidak ada carry over hingga SM-II.
Perusahaan menargetkan sebelum Oktober 2023 pemupukan SM-II sudah selesai. Selain itu seluruh tankos dan solid decanter dari pabrik kelapa sawit (PKS) diaplikasikan sebagai pupuk organik.
"Kami juga melakukan pengerasan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dengan sangat maksimal," ujarnya seperti dikutip Antara.
Langkah lainnya PTPN VI akan mengaplikasikan ‘humic acid’ dan pupuk hayati untuk meningkatkan kapasitas tukar kation serta pengayaan mikroorganisme tanah, dan yang tidak kalah pentingnya PTPN juga akan memenuhi kebutuhan tenaga panen sesuai standar formasi dan melaksanakan panen cepat serta bersih (digitalisasi dfarm).
Pemeliharaan tanaman serta pengendalian hama penyakit terkendali langkah terakhir untuk meningkatkan produksi dari 2022 lalu.
Saat ini ada seluas 32.465 hektare tanaman menghasilkan kelapa sawit tersebar menjadi 12 unit usaha. “Kami sudah menetapkan target capaian TBS tiap unit, agar mencapai produksi dan menuangkan dalam program supersonic apa-apa yang harus dilakukan untuk membuat peningkatan produksi,” ujarnya.
Fery juga mengungkapkan, semester pertama 2023 ini, mereka telah merincikan setiap unit usaha untuk produksi hingga ditotal bisa tercapai 319 ribu ton TBS, dan semester kedua dengan total 408 ribu ton TBS.
Khusus awal 2023, atau selama Januari, produksi TBS dari seluruh unit usaha yang tersebar di Jambi dan Sumbar tercapai 37 juta ton per bulan. ***