INDONEWS.ID

  • Senin, 11/09/2023 12:42 WIB
  • Muncul Wajah Ganjar dalam Tayangan Televisi di Saat Adzan, Komunikolog Indonesia: Itu Sesuatu yang Kreatif

  • Oleh :
    • very
Muncul Wajah Ganjar dalam Tayangan Televisi di Saat Adzan, Komunikolog Indonesia: Itu Sesuatu yang Kreatif
Bacapres, Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan adzan Maghrib di salah satu stasiun televisi swasta nasional. (Foto: Twitter)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Asosiasi Komunikolog Indonesia buka suara terhadap isu tampilnya wajah Ganjar Pranowo di salah satu siaran adzan stasiun televisi.

Baca juga : Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Suko Widodo Ketua Asosiasi Komunikolog merasa tak ada masalah apapun dengan kreativitas seperti itu.

"Dari sisi peraturan-perundangan tak ada yang dilanggar. Ini kan bukan masa kampanye. Terdaftar di KPU sebagai Capres juga belum. Di dalamnya pun tak ada bahan kampanye apapun. Saya bingung dimana letak kontroversinya," tutur pakar komunikasi Universitas Airlangga tersebut.

Baca juga : Top! Pemerintah Pastikan Program KUR Semakin Inklusif, Jangkau Penyandang Disabilitas dan Pelaku UMKM Perempuan

Emrus Sihombing, pakar komunikasi Universitas Pelita Harapan menambahkan bahwa tidak masalah dengan adanya wajah Ganjar di dalam siaran tersebut.

"Sebelum ada wajah Ganjar, kan banyak juga wajah-wajah orang lain dalam siaran tersebut. Dalam konteks tersebut, Ganjar kan orang biasa, tidak ada bedanya dengan wajah-wajah umat lainnya yang tampil pada adzan tersebut. Ajakan Ganjar maupun semua yang pernah tampil di adzan itu adalah sesuatu yang baik," ucap Emrus.

Baca juga : Nilai Ekspor Sumsel Maret 2024 Naik 12,94 Persen

Senada dengan itu, Iwel Sastra, peneliti dan pengajar komunikasi pada London School of Public Relations menyatakan, agak susah mencari-cari alasan meributkan siaran adzan tersebut. “Pasal mana ya pada Undang-Undang Penyiaran yang dilanggar?" tanya Iwel.

Peneliti komunikasi politik, pada Institut Salemba School, Effendi Gazali juga menyampaikan pandangannya.

"Tentu saja isu tersebut boleh-boleh saja menggelinding jadi diskusi publik. Apalagi kalau mau ditiru, kesannya jadi tidak kreatif. Di sisi peraturan, pasti tak ada aspek apapun yang dilanggar.  Ajakannya juga ke arah yang positif," kata Effendi.

Effendi, dalam pernyataan tersebut menambahkan pula sebuah tips. "Kalau kemudian mau lebih mengayomi, bisa juga dibuat variasi adzan dengan beberapa wajah tokoh nasional kita. Jadi terkesan tidak hanya satu figur," ujarnya.

Hasrullah, ahli komunikasi Universitas Hasanuddin ikut memperkuat usul Effendi. "Bisa saja segera ditambahkan wajah para ulama lain. Misal wajah Tuan Guru Bajang, atau beberapa wajah lain dari Kawasan Timur Indonesia. Sehingga lanskapnya lengkap dari seluruh Indonesia," tambah Hasrullah.

Ia pun mengusulkan semua tokoh nasional membuat cara-cara komunikasi yang tak kalah kreatif, ketimbang meributkan sesuatu yang ajakannya positif. ***

Artikel Terkait
Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Top! Pemerintah Pastikan Program KUR Semakin Inklusif, Jangkau Penyandang Disabilitas dan Pelaku UMKM Perempuan
Nilai Ekspor Sumsel Maret 2024 Naik 12,94 Persen
Artikel Terkini
Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi
Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Top! Pemerintah Pastikan Program KUR Semakin Inklusif, Jangkau Penyandang Disabilitas dan Pelaku UMKM Perempuan
Nilai Ekspor Sumsel Maret 2024 Naik 12,94 Persen
Pj Gubernur Agus Fatoni Terus Lakukan Upaya Kembalikan Status Sandara SMB II Palembang Menjadi Bandara Internasional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas