INDONEWS.ID

  • Kamis, 21/09/2023 10:17 WIB
  • Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Harap Penjabat Gubernur NTB Teruskan Berbagai Program Kebijakan

  • Oleh :
    • Mancik
Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Harap Penjabat Gubernur NTB Teruskan Berbagai Program Kebijakan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro.(Foto:Kemendagri)

INDONEWS.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro berharap Penjabat (Pj.) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi dapat meneruskan berbagai program kepala daerah sebelumnya.

Pesan itu disampaikannya saat acara Serah Terima Jabatan Gubernur NTB Periode 2018-2023 kepada Penjabat Gubernur NTB di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Baca juga : Mendagri Tito Resmi Lantik Lalu Gita Ariadi sebagai Pj. Gubernur NTB

Lalu Gita Ariadi merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB yang ditunjuk Presiden menggantikan Gubernur Zulkieflimansyah yang masa jabatannya berakhir.

Penunjukan itu diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Penjabat Gubernur yang ditetapkan pada tanggal 4 September 2023.

Baca juga : Wujudkan Program TJSL, PNM Lakukan Penanaman Mangrove di Lombok NTB

“Kita ucapkan selamat dan kita doakan bersama agar Bapak Pj. Gubernur dapat meneruskan hal-hal yang sudah dibangun oleh Pak Gub dan Ibu Wagub, hal-hal yang baik diteruskan, semoga NTB menjadi lebih maju,” harapnya.

Terlebih, lanjut Suhajar, Lalu Gita Ariadi merupakan Sekda NTB sehingga memahami berbagai program yang telah dibangun kepala daerah sebelumnya.

Baca juga : Sebanyak 174 PMI Gagal ke Malaysia, UPTD BP2MI NTB Dinilai Rugikan Ekonomi Bangsa

Apalagi salah satu dari empat kebijakan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Pj. kepala daerah, yaitu mengubah kebijakan strategis kepala daerah sebelumnya kecuali atas izin Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

“Tidak boleh membatalkan perjanjian luar negeri yang telah dibuat oleh gubernur sebelumnya kecuali izin menteri, dan pada saat mau mengganti pejabat juga harus minta izin menteri,” jelasnya.

Suhajar mengatakan, izin tersebut dibutuhkan untuk mengontrol Pj. kepala daerah agar tetap bekerja secara netral. Dengan demikian, mereka mampu melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.*

Artikel Terkait
Mendagri Tito Resmi Lantik Lalu Gita Ariadi sebagai Pj. Gubernur NTB
Wujudkan Program TJSL, PNM Lakukan Penanaman Mangrove di Lombok NTB
Sebanyak 174 PMI Gagal ke Malaysia, UPTD BP2MI NTB Dinilai Rugikan Ekonomi Bangsa
Artikel Terkini
Warung NKRI Digital, Cara BNPT Kolaborasikan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Era Digitalisasi
Bahas Revitalisasi Data, Pj Bupati Maybrat Rapat Bersama tim Badan Pusat Statistik Setempat
Mendagri Atensi Keamanan Data Pemilih pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024
Kemendagri Serahkan DP4 kepada KPU sebagai Bahan Penyusunan DPT Pilkada Serentak 2024
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Perkuat Komitmen Konstitusional Berpartisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas