INDONEWS.ID

  • Senin, 06/11/2023 11:25 WIB
  • Hikmahanto: Ada Empat Sknario Hentikan Serangan Israel ke Gaza

  • Oleh :
    • very
Hikmahanto: Ada Empat Sknario Hentikan Serangan Israel ke Gaza
Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Universitas Jenderal A. Yani. (Foto: Pikiran Rakyat)

Jakarta, INDONEWS.ID – Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, dalam masyarakat internasional, yang berlaku adalah hukum rimba yaitu siapa yang kuat dia yang menang.

Hukum internasional tersebut, katanya, oleh negara-negara hanya menjadi alasan pembenar bagi tindakannya dan bukan sebagai penentu siapa yang benar siapa yang salah.

Baca juga : KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik

Situasi tersebut berlaku pada serangan Israel ke Gaza dengan dalih membela diri atas serangan mendadak Hamas dan mencari para petinggi Hamas yang bertanggung jawab.

“Dan serangan ini bisa terus dilakukan tanpa ada negara yang bisa menghentikan karena AS berada dibelakang Israel. Namun serangan Israel sungguh sangat tidak proporsional dan banyak melanggar hukum perang yang dikenal sebagai hukum humaniter internasional,” ujar Rektor Universitas Jenderal A. Yani melalui siaran pers di Jakarta, Senin (6/11).

Baca juga : Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo

Serangan Israel, kata Hikmahanto, sangat indiscriminate atau tidak membedakan rakyat sipil dengan mereka yang mengangkat senjata. Taget yang diserang pun termasuk rumah sakit dan rumah ibadah dengan alasan banyak pejuang Hamas berlindung di tempat tersebut.

Karena itu, mayoritas negara internasional meminta agar serangan Israel dihentikan, yang tercermin dalam Resolusi Majelis Umum PBB. “Namun karena dalam masyarakat internasional berlaku hukum rimba maka Resolusi Majelis Umum PBB ini diabaikan begitu saja. Serangan pun masih terus dilancarkan dan korban rakyat sipil terus bertambah,” bebernya.

Baca juga : Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD

Menurut Hikmahanto, ada empat skenario untuk menghentikan serangan Israel tersebut.

Pertama, Israel berhasil menangkap para pemimpin pejuang Hamas atau menemukan mereka dalam kondisi tidak bernyawa. Selanjutnya Israel akan menempatkan otoritasnya untuk memastikan pejuang Hamas tidak melakukan serangan ke Israel.

“Namun bila serangan Israel untuk mencari petinggi Hamas dihadapi oleh para pejuamg Hamas maka serangan akan berlangsung lama. Terlebih bila serangan dihadapi oleh rakyat sipil Palestina yang tidak menginginkan tanahnya diambil oleh Israel,” katanya.

Skenario kedua, adalah bila terjadi pergantian pimpinan di Israel. Saat ini PM Benjamin Netanyahu sedang menghadapi protes dari sebagian masyarakatnya.

Bila memang terjadi pergantian pimpinan maka diharapkan pemimpin baru Israel lebih lunak dalam kebijakan menghadapi Hamas dan bersedia untuk mengakhiri serangan.

Skenario ketiga, bila Presiden AS dapat mengendalikan serangan yang dilakukan oleh Israel. Hingga saat ini Pemerintah AS seolah membiarkan dan membenarkan serangan yang dilakukan oleh Israel karena hal tersebut merupakan hak bela diri Israel (right of self defense).

Disini, menurut Hikmahanto, pentingnya demonstrasi dari berbagai negara sehingga Presiden AS tahu bahwa mayoritas warga dunia menentang serangan Israel demi kemanusiaan, bukan untuk membela Hamas.

“Bila perlu masyarakat dunia memviralkan rakyat tidak berdosa yang terdampak oleh serangan Israel ke masyarakat di AS. Harapannya ada rakyat AS akan menekan pemerintahnya untuk mengendalikan Israel menghentikan serangan,” ucapnya.

Karena itu, menurut Hikmahanto, kepala negara dan kepala pemerintahan, termasuk Presiden Jokowi, harus membuka kontak langsung dengan Presiden Joe Biden untuk menjelaskan berbagai konsekuensi bila serangan Israel terus berlanjut.

Terkahir, serangan akan berakhir bila sejumlah negara turut campur dalam perang ini.

Seperti diketahui, saat ini Iran sudah melakukan latihan perang. Namun AS tidak mau tinggal diam dengan mengerahkan Kapal Induknya untuk menghadapi camlur tangan Iran. Bahkan bukannya tidak mungkin Rusia dan China juga akan turut campur.

“Bila skenario ini terjadi maka Perang Dunia III berada diambang pintu. Artinya serangan Israel ke Gaza tidak akan berhenti namun memunculkan perang yang lebih besar. Suatu hal yang tidak diharapkan oleh umat manusia,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Artikel Terkini
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas