INDONEWS.ID

  • Selasa, 12/12/2023 08:34 WIB
  • Sambut Hari HAM Intermasional, Sejumlah Aktivis Mahasiswa di Serang Gelar Bedah "Buku Hitam Prabowo Subianto"

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Sambut Hari HAM Intermasional, Sejumlah Aktivis Mahasiswa di Serang Gelar Bedah "Buku Hitam Prabowo Subianto"

Jakarta, INDONEWS.ID - Sejumlah aktivis mahasiswa di Serang, Provinsi Banten mengadakan kegiatan bedah buku berjudul "Buku Hitam Prabowo Subianto: Sejarah Kelam Reformasi 98," Pokel Garden, Serang, Banten, Senin (11/12/2023) sore.

Diketahui, buku ini mendokumentasikan jejak hitam Prabowo Subianto dalam berbagai kasus pelanggaran HAM yang diluncurkan di Jakarta, Minggu, 10 Desember 2023, bertepatan dengan Hari HAM Internasional.

Baca juga : Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto di Kota Padang Sumatera Barat Diwarnai Tengkar Argumen yang Diduga "Penyusup"

Kegiatan bedah “Buku Hitam Prabowo Subianto” pada momen Hari HAM, untuk memberi harapan agar kasus-kasus pelanggaran HAM, terkhusus yang diduga melibatkan Prabowo tidak terulang kembali di Indonesia.

Buku ini terdiri dari tujuh bab, bagian awal buku ini mengulas penculikan aktivis, kerusuhan Mei 1998 dan bagaimana dugaan keterlibatan Prabowo, upaya Prabowo melakukan ‘kudeta’ terhadap Presiden B.J Habibie serta jejak kelamnya di Timor-Leste dan Papua.

Baca juga : Jombang Menggugat Gelar Tadarus Awal Tahun Kupas Tuntas Buku Hitam Prabowo Subianto

Buku ini juga mengelaborasi mengapa Prabowo menjadi ancaman bagi masa depan demokrasi Indonesia dan apa yang sedang dipertaruhkan jika ia menjadi presiden.

Pegiat Pemilu dan Demokrasi, Hasnu Ibrahim, mengatakan buku ini relevan untuk didiskusikan karena sebentar lagi rakyat Indonesia akan memasuki Pemilu Presiden pada tahun 2024.

Baca juga : Refleksi Akhir Tahun Sorowajan Memanggil: Kupas Tuntas Buku Hitam Prabowo Subianto

"Rakyat Indonesia silakan melakukan pemeriksaan secara baik terhadap calon pemimpin bangsa Indonesia baik rekam jejak dan rekam karya," jelas Hasnu.

Hasnu mengatakan, menjelang Pemilu 2024, rakyat Indonesia harus sadar bahwa hak asasi manusia sama pentingnya dengan sepiring nasi yang kita makan sehari-hari.

"Kita sebagai rakyat harus sadar bahwa pemimpin terbaik untuk bangsa ini yaitu yang mengerti demokrasi dan partisipasi bukan yang melakukan pelanggaran HAM berat," kata Hasnu.

Sementara itu, Ray Rangkuti selaku Direktur LIMA Indonesia yang juga aktivis 1998 menegaskan, publik harus menolak secara keras pelaku pelanggaran HAM berat masa lalu.

"Pemilu 2024 kita semua harus tegas menolak pelaku pelanggaran HAM berat dan menolak dinasti politik, karena tidak ada untungnya bagi rakyat Indonesa," jelas Ray.

Ray melanjutkan, tujuan dinasti politik bukanlah untuk kepentingan rakyat, melainkan melestarikan kekuasaan untuk keluarga, anak dan kolega.

"Selamatkan bangsa Indonesia dari pelaku pelanggaran HAM, oligarki politik, dan dinasti politik melalui pemilu 2024 mendatang," jelas Ray Rangkuti.

Perlu diketahui, kegiatan ini menghadirkan narasumber seperti akademisi politik, Ketua BEM FH Untirta, Pemerhati Hukum dan HAM, Pegiat Pemilu dan Demokrasi dan Aktivis Milenial. Peserta kegiatan berasal dari aktivis mahasiswa, organisasi kepemudaan, BEM Mahasiswa dan sejumlah simpul gerakan mahasiswa di Serang, Provinsi Banten.*

Artikel Terkait
Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto di Kota Padang Sumatera Barat Diwarnai Tengkar Argumen yang Diduga "Penyusup"
Jombang Menggugat Gelar Tadarus Awal Tahun Kupas Tuntas Buku Hitam Prabowo Subianto
Refleksi Akhir Tahun Sorowajan Memanggil: Kupas Tuntas Buku Hitam Prabowo Subianto
Artikel Terkini
Kunjungi Sulsel, Menteri AHY Lari Pagi Bersama Komunitas Lari Makassar
Masuk Secara Ilegal, 4 Warga Timor Leste Diamankan di PLBN Motamasin
Bupati Tanah Datar berikan aspresiasi Loka Karya dan Panen Karya Guru Penggerak
Hari ini Pengurus FOKBI Gelar Silaturahmi Jelang Musda di Jakarta
Pemred indonews.id Hadiri Halal Bi Halal di Kediaman Laksamana Purn Ade Supandi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas