INDONEWS.ID

  • Jum'at, 29/12/2023 09:43 WIB
  • 18 Tahun Bakamla cuma 10 Kapal dan 1100 Personil tapi Mampu Amankan Laut Indonesia

  • Oleh :
    • rio apricianditho
18 Tahun Bakamla cuma 10 Kapal dan 1100 Personil tapi Mampu Amankan Laut Indonesia

Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Keamanan Laut (Bakamla) kini berusia 18 tahun namun baru memiliki 10 kapal sementara tugas pokoknya menjaga laut Indonesia seluas 3.257.357 kilometer. Sementara Philipina yang hanya seperempat laut Indonesia memiliki ratusan kapal coast guard, namun demikian Bakamla masih mampu mengamankan laut berkat kerjasama dengan berbagai instansi yang memiliki kewenangan di laut.

Hal itu diungkap Kepala Bakamla Laksdya TNI Dr. Irvansyah usai upacara peringatan HUT ke-18 Bakamla, di Mako Bakamla, Jakarta. Menurutnya, saat ini Bakamla hanya memiliki 10 Kapal Negara (KN) yang ditempatkan di 3 zona yaitu ada di zona barat Mako di Batam, zona tengah di Manado, dan zona timur di Ambon.

Baca juga : BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut

"Dengan 10 unsur itu mudah-mudahan kami bisa menjalankan tugas, 3 bulan sudah saya menjalankan tugas bila melihat peta Indonesia bagaimana ya dengan 10 kapal mengamankan seluruh perairan Indonesia?", ujarnya bertanya.

Untuk itu, ia meminta dukungan masyarakat terutama pemerintah pusat untuk terus membangun Bakamla makin kuat dan besar. Dan juga berharap dapat dukungan dari Kementerian dan Lembaga lain. Karena urusan laut harus bekerjasama dan menghilangkan sekat-sekat, menghilangkan ego sektoral karena laut adalah masa depan bangsa. Maka harus kita jaga bersama-sama karena Bakamla tak bisa bekerja sendiri.

Baca juga : Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau

Dikatakan, saat ini kapal milik Bakamla hanya 4 yang dipersenjatai, namun ia berjanji tahun depan seluruh kapal milik institusinya akan dipersenjatai. Belum lama ini Bakamla menguji coba meriam 30 mm, semoga ini menambah kemampuan Bakamla di laut karena selama ini mereka tidak dipersenjatai.

"Satpam aja bawa pentung, Bakamla di tengah laut kalau tidak ada pentungnya tidak ada senjatanya, ada saja pelanggaran-pelanggaran di laut", paparnya.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat

Selain persenjataan, Kabakamla juga berencana menambah fasilitas kapal Bakamla, dengan laboratorium untuk mendeteksi dan menguji langsung di laut. Terutama untuk narkoba dan minerba, jadi tak perlu lagi membawa ke darat. Dengan lab tersebut Bakamla bisa menentukan kapal bermasalah atau tidak langsung di tengah laut, sehingga mempersingkat waktu dan lebih efisien.

Sementara jumlah minimal kapal yang harus dimiliki Bakamla, ia mengatakan, untuk masing-masing zona minimal 30 kapal. Jumlah itu hanya untuk sekali operasional sedangkan yang semestinya harus ada yang stand by dan ada yang menjalani perawatan.

Namun demikian Bakamla masih mampu menjalan operasi setiap hari, karena Bakamla bekerjasama dengan instansi lain yang memiliki kapal. " Alhamdulillah saat ini terlaksana dengan baik karena kami selama ini saling mengerti", tambahnya.

Ia juga mengungkapkan jika personil Bakamla masih jauh dari yang diinginkan, saat ini jumlah personil Bakamla hanya 1100 orang, sementara saat dirinya studi banding ke Philipina yang juga negara kepulauan. Jumlah personil mereka 30 ribu lebih dan memiliki ratusan kapal padahal luas laut mereka hanya seperempat dari laut Indonesia.

Artikel Terkait
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Artikel Terkini
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas