Jakarta, INDONEWS.ID - Dyah Kartika Rini mahasiswi S3 Universitas mendapat gelar Doktor usai lulus uji Desertasi, putri seorang purnawirawan TNI AD ini mampu meraih judisium (kelulusan) dengan hasil Sangat Memuaskan.
Sidang Doktor tersebut di gelar di gedung Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Indonesia, Depok. Sidang Doktor di Bidang Ilmu Manajemen ke-326 dihadiri beberapa tokoh nasional antara lain, Rudi Antara mantan Menkoinfo, Saleh Husein mantan Memperindag, Erico Sutarduga anggota DPR, Sidarto Danusubroto, Pemred indonews.id Asri Hadi, dan puluhan aktivis parpol.
Dalam Desertasinya dia meneliti pengaruh penyimpangan informasi terhadap pilihan responden, ternyata informasi yang menyimpang seperti informasi bohong (hoaks) atau berita negatif, tidak begitu mempengaruhi pemilih terutama pemilih yang pernah sekali ikut Pemilu.
Menurut Dyah dalam desertasinya, informasi menyimpang bisa diredam bila para pemilih masuk dalam kelompok si calon yang akan dipilih (komunitas relawan). Tak hanya menjadi bagian dari komunitas, tapi mereka juga ikut mengenalkan calonnya ke masyarakat.
Meski demikian para penguji tetap menanyakan desertasi Dyah, apakah pemilih juga mempertimbangkan aliran untuk memilih calon. Dyah mengatakan, aliran memang mempengaruh tapi hal yang spesifik, dan saat ini isu aliran tertentu sudah tidak lagi menjadi 'dagangan' untuk pemilihan.
Seluruh pertanyaan penguji mampu dijawab Dyah dengan lugas berdasarkan hasil riset dan penelitian melalui responden yang ditemui. Hasil sidang uji disertasi akhirnya diumumkan usai para penguji berkumpul di ruangan lain. Selamat untuk Dyah Kartika Rini mahasiswi S3 yang juga Caleg PDIP Dapil Jawa Tengah.