INDONEWS.ID

  • Sabtu, 27/01/2024 16:55 WIB
  • Dialog Kebangsaan Komunitas Anak Tere, Pemilu 2024 Mengapa harus Memilih

  • Oleh :
    • rio apricianditho
Dialog Kebangsaan Komunitas Anak Tere, Pemilu 2024 Mengapa harus Memilih

Jakarta, INDONEWS.ID -  Almuni sekolah Theresia peduli dengan Pemilihan calon pemimpin bangsa dan wakil rakyat (Pilpres dan Pileg), mereka mengajak masyarakat untuk pergi ke TPS 14 Februari nanti. Kepedulian komunitas Tere bekerja menggugah masyarakat ikut pesta demokrasi, lewat dialog kebangsaan bertajuk "Mengapa harus Memilih" di Balai Sarwono, Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Dialog tersebut dihadiri puluhan alumni sekolah Theresia, komunitas anak muda, akademisi, dan juga tokoh masyarakat, hadiri pula Pemred indonews.id Asri Hadi menyaksikan riuhnya dialog kebangsaan yang menampilkan pembicara seorang akademisi yang pernah menjadi bagian 'orang dalam istana'.

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta

Yanuar Nugroho seorang akademisi yang lama tinggal di Inggris dan mengajar di salah satu kampus ternama di sana. Dalam dialognya ia mengatakan, sebagai warga negara kita harus memilih, jangan sampai tidak memilih. Karena kalau tidak surat suara kita akan dirusak atau dimanipulasi oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

"Lebih baik salah pilih daripada kita tidak ikut bertanggungjawab terhadap masa depan kita sendiri dan masa depan bangsa", tegasnya.

Baca juga : Alumni Teladan Gelar Event Halbiride TCC 2024 TMII

Karena itu, ia memberi panduan bagi masyarakat yang ingin memilih, ada 3 hal menurutnya, lihat sosok orang yang akan kita pilih, lihat track record-nya (sejarah selama dia memimpin), dan lihat siapa yang mendukung.

Lalu, akademisi yang rajin membuat tulisan di banyak media terutama Kompas dan jurnal di luar negeri mengatakan, calon yang saat ini ikut kontestasi pemilihan Presiden masing-masing bisa dilihat track record-nya karena pernah menjadi pejabat publik.

Baca juga : Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78

"Perhatikan saat mereka menjabat jangan lihat janjinya saat kampanye, karena track record itulah dia yang sebenarnya bila nanti dia yang terpilih", ungkapnya.

Selanjutnya dia katakan, tidak ada orang yang tidak pernah salah, pilih calon pemimpin yang punya sedikit kesalahan. Dan lihat bagaimana cara dia memperbaiki kesalahan atau kebijakan saat di menjadi orang yang punya pengaruh baik di masyarakat maupun pemerintahan.

Sebagai penutup, dia menyarankan untuk tidak menjadi orang yang tidak memilih alias golput, karena dengan tidak datangnya kita ke TPS (tempat pemungutan suara) sama artinya kita tidak peduli dengan nasib kita sendiri. 

Artikel Terkait
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Alumni Teladan Gelar Event Halbiride TCC 2024 TMII
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Artikel Terkini
Di Acara Mengenang Tokoh Pers Nasional Prof Salim Haji Said, Pemred Asri Hadi Bertemu Bacalon Walkot Tangsel
Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Terkait Konflik Gaza, Hikmahanto: Tiga Alasan Masih Sulit Dilakukan
"Sekolah Damai" di SMA 3 Semarang, BNPT: Upaya Ciptakan Lingkukngan Pendidikan Aman, Damai, dan Penuh Nilai Toleransi
Perkembangan Terbaru dan "Historic Milestoe" Aturan Kesehatan Internasional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas