INDONEWS.ID

  • Jum'at, 16/02/2024 16:52 WIB
  • KPU Jelaskan Soal Suara AMIN Tiba-tiba Naik 3 Juta Lalu Turun

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
KPU Jelaskan Soal Suara AMIN Tiba-tiba Naik 3 Juta Lalu Turun
Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (Foto: Tempo.co)

Jakarta, INDONEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengoreksi jumlah perolehan suara pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang semula tertulis 3 juta suara dalam satu tempat pemungutan suara (TPS) di Lampung.

Komisioner KPU RI Idham Holik menjelaskan isu viral yang menyebut KPU menurunkan perolehan suara Anies-Muhaimin sebesar 3.514.580 suara.

"Penurunan angka data suara yang terpublikasi dalam Sirekap tersebut, itu diakibatkan dari adanya koreksi data perolehan suara di TPS 006 Kelurahan Kota Dalam, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung," ujar Idham melalui pesan tertulis, Jumat (16/2).

Idham menjelaskan dalam publikasi Sirekap pada 15 Februari 2024 pukul 18.30.23 WIB, Sirekap mempublikasikan data Paslon Pilpres di TPS 006, yakni Anies-Muhaimin memperoleh 3.514.615 suara, Prabowo-Gibran memperoleh 415 suara, dan Ganjar-Mahfud memperoleh 315 suara.

Atas publikasi tersebut, Idham menyebut KPU memerintahkan operator Sirekap KPU Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung segera mengkoreksi data terpublikasi tersebut dengan merujuk sepenuhnya terhadap data perolehan suara dalam foto Formulir Model C.Hasil (Plano).

Ia menjelaskan bahwa data otentik dalam formulir tersebut adalah Anies-Muhaimin memperoleh 35 suara, Prabowo-Gibran memperoleh 146 suara, dan Ganjar-Mahfud memperoleh 15 suara.

Menurut Idham, KPU mesti memastikan data hasil perolehan suara peserta pemilu yang ada dalam aplikasi Sirekap dan yang ditampilkan untuk publik melalui website pemilu2024.kpu.go.id harus akurat.

Idham menerangkan bahwa akurasi data perolehan suara peserta pemilu diindikasikan dengan adanya data yang sinkron antara data yang terdapat dalam foto Formulir Model C.Hasil (Plano) dengan hasil pembacaan atas foto tersebut yang ditampilkan dalam data numerik.

Ia menjelaskan ada dua teknologi pembacaan terhadap data dalam foto Formulir Model C.Hasil (Plano) yang digunakan oleh Sirekap, yakni:

1. OMR (Optical Mark Recognation) untuk Sirekap Pilpres.

Jika terjadi kesalahan atau ketidakakuratan atas hasil pembacaan dokumen formulir Model C.Hasil (Plano), teknologi pembacaan ini tidak memungkinkan KPPS melakukan edit (uneditable) dan/atau koreksi dapat (uncorrecrtible).

Koreksi tersebut hanya dapat dilakukan oleh operator Sirekap PPK dalam forum Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara atau oleh operator Sirekap KPU Kabupaten/Kota berdasarkan pengecekan sinkronisasi data hasil perolehan suara di Sirekap, pengaduan masyarakat, atau publikasi media.

2. ⁠OCR (Optical Character Recognation) untuk Sirekap Pileg (DPR, DPD, dan DPRD Provinsi serta DPRD Kab/Kota).

Teknologi pembacaan ini berbeda dengan OMR, di mana teknologi ini dapat memungkinkan KPPS di lokasi TPS pasca unggah dokumen foto Formulir Model C.Hasil melakukan pengeditan atau koreksi terhadap ketidakakuratan atau kesalahan atas hasil pembacaan data dalam foto tersebut.

Jika KPPS luput atas ketidakakuratan atau kesalahan atas hasil pembacaan data tersebut, maka operator Sirekap PPK dan KPU dapat mengoreksinya seperti penjelasan pada angka 1 di atas.

Lebih lanjut, Idham mengajak partisipasi masyarakat dalam pengawasan data publikasi di Sirekap.

"Dengan teknologi Sirekap, masyarakat khususnya netizen dapat berpartisipasi aktif memantau dan mengecek data publikasi Sirekap. Mari kita pastikan data hasil perolehan suara peserta pemilu di setiap TPS akurat," kata Idham.

Momen kenaikan suara AMIN hingga 3 juta suara direkam oleh sejumlah politikus, antara lain Tom Lembong di akun X pribadinya.

Politikus NasDem Ahmad Sahroni juga merekam kenaikan data tersebut. Dia sempat berharap kenaikan itu terus berlanjut.*

Baca juga : MK KI Pusat Peringatkan KPU dan ICW Terkait Esensi Sidang Sengketa Informasi
Artikel Terkait
MK KI Pusat Peringatkan KPU dan ICW Terkait Esensi Sidang Sengketa Informasi
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Jamin Keselamatan Warga Sipil, Komnas HAM Dorong Pendekatan Terukur di Papua
Artikel Terkini
Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 Fasilitasi Masyarakat Indonesia Miliki Kendaraan Impian
Basarnas Lakukan Penandatangan Loca dengan Pusat Informasi Aeronautika Perum LPPNPI
Tips Memilih Jasa Penagihan Hutang yang Terbaik
Kabupaten Maybrat Salurkan Bantuan ke Pos Satgas Operasional Aman Nusa1 di Kampung Aisa
Pemberdayaan Perempuan Melakukan Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pelatihan "Metode Sadari Dan Pembuatan Teh Herbal Antioksidan"
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas