INDONEWS.ID

  • Senin, 03/07/2017 15:58 WIB
  • Ke Korsel, Menperin Tagih Realisasi Investasi di Sektor Industri

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Ke Korsel, Menperin Tagih Realisasi Investasi di Sektor Industri
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)
Seoul, INDONEWS.ID - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan pada 3-6 Juli 2017. Selama di Negeri Ginseng, agenda Menperin meliputi pertemuan bisnis dengan jajaran direksi Lotte dan LG, menjadi pembicara pada kegiatan ASEAN Leadership Conference, serta mengunjungi pabrik baja Posco. “Hubungan kerja sama ekonomi khususnya di sektor industri antara Indonesia dengan Korea Selatan patut diperkuat,” kata Airlangga di Seoul, Korea Selatan, melalui siaran pers, Senin (3/7/2017). Pada kesempatan tersebut, Menperin didampingi Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono serta Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan. Berdasarkan catatan BKPM, Korea Selatan adalah investor nomor tiga terbesar di Indonesia. Di sektor industri manufaktur, perusahaan-perusahaan Korea Selatan berkontribusi hingga 71 persen dari total investasi selama lima tahun terakhir sebesar USD7,5 miliar. Bahkan, pabrik-pabrik tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 900 ribu orang. Airlangga menjelaskan, pihaknya tengah membidik investor Korea Selatan, yakni Lotte Chemical Titan agar segera merealisasikan penanaman modalnya sebesar USD3-4 miliar yang akan memproduksi naphtha cracker dengan total kapasitas sebanyak 2 juta ton per tahun. “Bahan baku kimia tersebut diperlukan untuk menghasilkan ethylene, propylene dan produk turunan lain,” ujarnya. Apalagi, Kementerian Perindustrian tengah memfokuskan industri petrokimia sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pembangunannya di dalam negeri karena berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi banyak manufaktur hilir seperti industri plastik, tekstil, cat, kosmetika hingga farmasi. Kemenperin juga telah mengusulkan agar industri petrokimia termasuk sektor yang perlu mendapatkan penurunan harga gas karena sebagai sektor pengguna gas terbesar dalam proses produksinya. “Dengan harga gas yang kompetitif, daya saing industri petrokimia nasional makin meningkat,” tegas Airlangga. Di samping itu, sektor strategis lainnya yang sedang dipacu pengembangannya di Indonesia adalah industri baja. Upaya ini untuk mendorong pembangunan klaster industri baja di Cilegon, Banten yang akan memproduksi 10 juta ton baja pada tahun 2025. “Sektor ini sebagai mother of industry karena produknya merupakan bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lainnya,” jelas Airlangga. PT Krakatau Steel (KS) dan perusahaan baja Korea Selatan, Posco telah berkomitmen untuk mendukung pembangunan klaster 10 juta ton baja tersebut. Saat ini, kapasitas produksi PT KS digabungkan dengan PT Krakatau Posco (perusahaan patungan PT KS dan Posco) di Cilegon telah mencapai 4,5 juta ton, dan segera meningkat kembali dengan beroperasinya pabrik HSM#2 berkapasitas 1,5 juta ton pada akhir tahun 2019, sehingga total akan mencapai 6 juta ton. Artinya, hanya perlu menambah 4 juta ton untuk mencapai proyek 10 juta ton dari klaster tersebut. Klaster baja Cilegon ini bakal menghasilkan baja gulungan untuk konstruksi, baja lembaran untuk peralatan rumah tangga, perkapalan, mobil, hingga baja lembaran berkualitas tinggi. Sementara itu, dalam kegiatannya menjadi narasumber pada ASEAN Leadership Conference, Menperin Airlangga akan mamaparkan mengenai perkembangan terkini industri di Indonesia termasuk program dan kebijakan pengembangannya serta tentang roadmap Industri 4.0 dan transformasi pendidikan vokasi industri. (Very)
Artikel Terkait
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Artikel Terkini
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
LPER Dilibatkan BNPT Berikan Kuliah Umum Kepada Peserta Didik di Penajam, dan Kutai Kertanegara, Kaltim
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas