INDONEWS.ID

  • Kamis, 06/07/2017 13:30 WIB
  • ICW: Sukamiskin dan Pondok Bambu Panggung Sandiwara Pansus DPR

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
ICW: Sukamiskin dan Pondok Bambu Panggung Sandiwara Pansus DPR
Pansus Angket KPK tiba di Sukamiskin disambut Kalapas, Kamis (6/7/2017). (Foto: Vivanews.com)
Jakarta, INDONEWS.ID -- Hari ini sejumlah anggota Pansus Hak Angket DPR untuk KPK mengunjungi narapidana kasus korupsi (koruptor) di Sukamiskin dan Pondok Bambu. Sejumlah napi korupsi hendak diwawancari perihal kinerja penanganan perkara oleh KPK. Peneliti Indonesia Corruption Watch Donal Fariz mengatakan, mewancarai koruptor patut diduga sebagai skenario menciptakan kampanye negatif kepada KPK ( black campaign). “Sudah dapat ditebak, sebaik apapun kinerja KPK, jika narasumbernya adalah koruptor pasti penilaiannya jelek kepada KPK. Mewawancari koruptor untuk menilai KPK adalah sebuah pemufakatan jahat untuk mendeskreditkan KPK,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (6/7/2017). Donal mengatakan, secara hukum, seluruh terpidana korupsi yang berkekuatan hukum tetap sudah terbukti melakukan kejahatan korupsi. Pada saat yang sama, vonis bersalah tersebut membuktikan kinerja KPK sudah benar. “Jika saja proses hukum yang dilakukan KPK keliru atau menyimpang, tentu putusannya akan bebas atau lepas. Apalagi sekarang ada tahapan pra peradilan untuk menilai keabsahan proses hukum yang dilakukan oleh penegak hukum termasuk di dalamnya KPK,” ujarnya. Jika setiap tahapan proses hukum yang dilakukan oleh KPK sudah diuji oleh peradilan akan dinilai oleh pansus dan koruptor, maka sudah ditebak kunjungan pansus akan bermuatan politis. “Sukamiskin dan pondok bambu akan jadi panggung sandiwara pansus untuk mencari cari kesalahan KPK yang dibumbui cerita koruptor. Ini jelas adalah kolaborasi koruptor dan pansus hak angket untuk melemahkan bahkan membubarkan KPK,” pungkasnya. (Very)  
Artikel Terkait
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Dianggap "Lahan Tak Bertuan", Sekolah Sering Jadi Tempat Penyemaian Ideologi Radikal
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas