INDONEWS.ID

  • Sabtu, 05/08/2017 12:24 WIB
  • Kasus Novel Sebenarnya Bisa Diselesaikan Dalam Waktu Dua Minggu

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Kasus Novel Sebenarnya Bisa Diselesaikan Dalam Waktu Dua Minggu
Jakarta, INDONEWS.ID- Hingga 116 hari kasus penyiraman air keras yang terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan belum juga menemupan titik terang. Karena itu, Novel merasa pesimis atas pengungkapan kasus yang menimpa dirinya. Demikian disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Sabtu (5/8/2017). Menurut Dahnil, seperti mengutip pernyatan Novel saat dirinya menjenguk di Singapura, kasus Novel sebenarnya bisa diselesaikan dalam waktu dua minggu. Alasannya, sebelum penyerangan itu terjadi, intelijen dari Polda Metro Jaya ternyata sudah mengendus. Polda telah mengantongi data intelijen. "Polda Metro Jaya waktu itu melalui Pak Iriawan itu sudah menyampaikan bahwasanya ada potensi penyerangan Novel, ada data intelijen Polda pada saat itu ada upaya penyerangan terhadap Novel," ujar Dahnil. Oleh sebab itu, kata Dahnil , Polda kemudian mengirim pengamanan di lingkungan Novel. Nah, ketika tim pengamanan Polda ini sudah bekerja di sekitar kediaman Novel itu, berselang beberapa waktu, ada tim lain yang kemudian disampaikan oleh pihak Polda bahwa mereka juga tidak tahu ini tim dari mana, menggantikan tim lama. Tim dari Polda pun ditarik. "Artinya sejak awal Polda sudah melakukan komunikasi dengan Novel terkait dengan hal ini," imbuhnya. Kata Dahnil, Novel menduga peristiwa penyerangan terhadap dirinya berkaitan erat dengan kasus korupsi yang sedang ditanganinya. Bukan tanpa alasan, Novel mengungkapkan bahwa seminggu sebelum dia diserang, telah terjadi juga penyerangan dan perampokan terhadap penyidik KPK lainnya. Selain itu, tambah Dahnil, Novel juga mengaku sangat pesimis. bahkan dirinya melihat Ada beberapa keganjilan. "Diantaranya keganjilan terkait dengan waktu yang lama sudah terjadi. Jangan lupa Novel ini penyidik KPK yang dulu berasal dari polisi. Jadi tahu persis prosedural, cara kerja dan sebagainya. Nah keganjilan-keganjilan ini pertama dengan waktu, sketsa, proses macam-macam, itu muncul akhirnya pesimis. Wah ini nggak mungkin diselesaikan," ujar Dahnil mengutip perkataan Novel Baswedan. Selanjutnya, ungkap Dahnil, yang membuat Novel menjadi lebih pesimis lagi adalah setelah dirinya mendengar informasi dari internal Polri bahwa ada jenderal polisi aktif yang terlibat. (hdr)
Artikel Terkait
Kebangkitan Nasional, Momentum Meraih Kedaulatan Melalui Indonesia Cerdas
Wujudkan Indonesia Emas 2045 Sektor Air, Menteri Basuki: Kuncinya pada Reformasi Kelembagaan
PNM Raih Penghargaan Skala Internasional Kategori Best Islamic Currency Deal - Indonesia
Artikel Terkini
Kelebihan Perawatan di Klinik Gigi Happy Dental Clinic
Kebangkitan Nasional, Momentum Meraih Kedaulatan Melalui Indonesia Cerdas
Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia dan Keanggotaan OECD
Wujudkan Indonesia Emas 2045 Sektor Air, Menteri Basuki: Kuncinya pada Reformasi Kelembagaan
PNM Raih Penghargaan Skala Internasional Kategori Best Islamic Currency Deal - Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas