INDONEWS.ID

  • Sabtu, 09/09/2017 19:35 WIB
  • Rayakan HAORNAS ke-34, Menpora Satukan Tanah dan Air Sebagai Simbol Merawat Kebangsaan

  • Oleh :
    • hendro
Rayakan HAORNAS ke-34, Menpora Satukan Tanah dan Air Sebagai Simbol Merawat Kebangsaan
Menpora Imam Naharawi saat malam Tirakatan yang bertajuk “Tanah Air Persatuan” yang berlangsung di Alun-Alun, Magelang, Jumat (8/9/2017) Malam. (istimewa)

Magelang, INDONEWS.ID- Sebagai bentuk rasa syukur dan introspeksi dalam peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke -34, masyarakat olahraga Indonesia menggelar Malam Tirakatan yang bertajuk “Tanah Air Persatuan” yang berlangsung di Alun-Alun, Magelang, Jumat (8/9/2017) Malam.

Tirakatan yang dipimpin langsung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi secara simbolis melakukan penyatukan atau mencampurkan tanah dan air dari 90 kota dan kabupaten dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.  “Tanah dan Air ini diambil dari tempat yang dianggap agung oleh masyarakat setempat. (Penyatuan) Ini adalah simbol bahwa Tanah Air (Indonesia) harus kita rawat selama-lamanya,’’ ujar Menteri Imam.

Baca juga : Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen

Dalam kesempatan itu, Menpora mengatakan bahwa tirakatan ini juga dimanfaatkan untuk introspeksi terkait hasil SEA Games ke-29 beberapa waktu lalu di Malaysia. “Ini pelajaran buat kita semua, khususnya saya.  Apalagi Tahun 2018 mendatang, Jakarta dan Palembang akan menjadi tuanrumah Asian Games Ke-18. Saya berharap prestasi olahraga kita akan berjaya,’’ harap Menpora.

Di tempat yang sama, Walikota Magelang Sigit Widyonindito menilai apa yang dilakukan Menpora Imam Nahrawi merupakan simbol persatuan dan harmonisasi NKRI. “Kami bangga Magelang menjadi tuanrumah dalam kegiatan ini,’’ ujarnya.

Baca juga : Puasa dan Introspeksi Kebangsaan: Jika yang Berbuat Salah Tidak Pernah Dihukum Maka Pelanggaran Akan Terus Berulang

Sementara itu, hal senada uga diungkapkan Pimpred INDONEWS Asri Hadi, Menurutnya, apa yang dilakukan Menpora memiliki konteks kekinian yang sangat relevan.  “Belakangan ini, NKRI memang sedang dirongrong oleh kelompok intelorensi. Kita diingatkan untuk terus merawat serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Asri kepada INDONEWS di Magelang, Sabtu (9/9/2017).

Lebih jauh,  Dosen Senior Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri  yang menerima  penghargaan Satya Lancana Karya Satya dari Presdien tahun 2000 ini menambahkan, melihat bahwa tirakatan yang dilakukan oleh Menpora juga bentuk lain untuk melakukan introspeksi yang mengajak seluruh komponen bangsa (khususnya pemuda) dan juga melalui olahraga untuk menjaga dan merawat NKRI.

Baca juga : Pasca Pemilu 2024: Pentingnya Penguatan Rekonsiliasi Kebangsaan dan Persaudaraan

Asri yang juga dosen tamu di Sekolah Staf Komando TNI-AL menjelaskan, bangsa Indonesia, khususnya yang berasal dari Suku Jawa memaknai tirakat sebagai upaya untuk mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Dalam konteks Islam, tirakat sering dimaknai misalnya dengan melakukan zikir atau berpuasa. Intinya, kegiatan yang mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa untuk kemudian berintrospeksi memohon ampun atas segala kesalahan dan memohon petunjukNya. (hdr)

 

 

Artikel Terkait
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Puasa dan Introspeksi Kebangsaan: Jika yang Berbuat Salah Tidak Pernah Dihukum Maka Pelanggaran Akan Terus Berulang
Pasca Pemilu 2024: Pentingnya Penguatan Rekonsiliasi Kebangsaan dan Persaudaraan
Artikel Terkini
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas